SIDOARJO (9 Januari 2025) - Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono mengunjungi rumah pemulung lansia, Abdul Malik (75) yang memiliki anak penyandang disabilitas rungu wicara, Siti Maulana (39) di Desa Lemahputro, Kecamatan Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (9/1/2025). Agus Jabo mengajak Siti agar lebih berdaya dan mandiri melalui pelatihan yang diberikan Kementerian Sosial (Kemensos) dan memberikan bantuan permakanan lansia untuk Malik.
Malik berjuang memenuhi kebutuhan hariannya dengan menjadi tukang becak dan memulung hingga dini hari. Seiring usia yang bertambah tua, penglihatan Malik mengalami penurunan meski telah tiga kali dioperasi.
Sementara itu, anak Malik, Siti Maulana hanya sendiri di rumah tanpa pintu saat ayahnya bekerja. Rumahnya, hanya dibangun dari kayu dan bambu.
"Pada hari ini kita menawarkan ke Pak Malik dan Mbak Siti untuk ikut pelatihan, jadi Kemensos di samping memberikan ATENSI permakanan, bantuan sosial, Program Keluarga Harapan (PKH) kita juga melatih ya," kata Agus Jabo pada kesempatan tersebut.
Ia mengatakan pelatihan untuk kelompok disabilitas dan produktif merupakan hal baik yang diperlukan agar bisa berusaha dan mandiri. Ia pun mengajak Malik dan Siti untuk tinggal di Sentra Margo Laras Kemensos.
"Sentra itu instrumennya Kemensos yang ada di daerah, Mbak Siti mau untuk dilatih, dilatih wirausaha dan nanti bapaknya karena mereka tidak mau dipisah, mau ikut, diikutkan di Pati," katanya.
Agus Jabo menuturkan perpindahan dan pelatihan keduanya akan diproses secepatnya agar ada perubahan kualitatif dalam kehidupan sehari-harinya. Karena itu Kemensos hadir untuk memberikan akses ke Sentra dalam rangka pembangunan kapasitas ya di kewirausahaan.
"Kita juga memberikan bantuan ATENSI. Ada permakanan, ada makanan, nutrisi, kasur, peralatan rumah tangga," katanya.
Adapun rincian bantuannya antara lain bantuan permakanan dalam bentuk sembako selama 15 hari, bantuan nutrisi, bantuan alat kebersihan diri, bantuan sarana kamar.
Ia menjelaskan Kemensos tak hanya memberikan bantuan PKH dan bantuan sosial (bansos), tapi juga melakukan program pemberdayaan lewat bantuan wirausaha.
"Kita membantu mengubah mindset mereka supaya tidak tergantung sama Bansos terus, supaya tidak tergantung sama PKH terus, supaya mereka bisa produktif," katanya.
Agus Jabo juga meminta agar pemerintah daerah memberikan tempat untuk Siti berwirausaha usai pelatihan di Sentra.
"Kemensos Sowan ke panjenengan (kamu) supaya panjanengan diurus oleh negara. Jadi, Kemensos selalu ada, negara selalu ada di tengah-tengah masyarakatnya yang membutuhkan, perintah Bapak Presiden Prabowo seperti itu," katanya.