JAKARTA (26 November 2024) - Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menerima President of The Global Division, Bill and Melinda Gates Foundation (B&MGF), Christopher Elias bersama tim di Kantor Kementerian Sosial pada Selasa (26/11/2024). Dalam pertemuan tersebut, Wamensos Agus memaparkan program kerja Kementerian Sosial.

“Yang menjadi prioritas program kerja Kemensos ke depan adalah graduasi penerima bansos, artinya kita akan melaksanakan program-program yang bisa membuat masyarakat miskin menjadi masyarakat berdaya,” jelas Wamensos Agus.

Guna mewujudkan graduasi tersebut, Wamensos Agus menyebutkan pentingnya kolaborasi bersama Kementerian/Lembaga lain yang berwenang dalam mengelola data-data penerima bantuan untuk mewujudkan satu data terpadu penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

“Amanat Presiden kepada kami adalah bantuan sosial harus tepat sasaran. Untuk itu bantuan tersebut harus berdasarkan data yang akurat dengan melakukan rekonsiliasi data bersama pihak lain,” sambung Wamensos Agus.

Menurut Agus, data terpadu tersebut diharapkan dapat terwujud pada akhir tahun 2024 sehingga pada pelaksanaan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di tahun 2025 nanti telah menggunakan data terpadu.

“Jika data ini akurat maka bantuan akan tepat sasaran,” kata Agus.

Terkait graduasi penerima bansos, Agus mengatakan Presiden Prabowo menargetkan pada tahun 2025, angka kemiskinan dapat menurun di angka 7 - 8 persen. Sedangkan pada tahun 2029 nanti, angka kemiskinan dapat ditekan menjadi 4,5 - 5 persen. Turunnya angka kemiskinan tersebut menandakan proses graduasi penerima bansos telah berhasil menurunkan kemiskinan di Indonesia.

“Sedangkan target 5 tahun ke depan, yaitu tahun 2029, angka kemiskinan ditargetkan menurun menjadi 4,5 - 5 persen. Ini bukan pekerjaan mudah tetapi kami bersama K/L lain sangat optimis bahwa target yang disampaikan Pak Presiden itu bisa terpenuhi selama ada sinergi antar K/L,” jelas Wamensos Agus.

Menanggapi hal tersebut, President of The Global Division B&MGF, Christopher Elias menyebutkan prioritas program kerja Kemensos yang telah disebutkan oleh Wamensos berpeluang besar untuk dikolaborasikan dengan pihaknya.

“Saya pikir ini bisa menjadi potensi kerja sama yang dapat kita lakukan, tim kami memiliki pengalaman di berbagai negara dalam membantu mereka mewujudkan efisiensi distribusi bantuan sosial melalui digitalisasi,” ucap Elias.

Elias juga mengatakan target untuk menurunkan angka kemiskinan Indonesia menjadi 4,5 - 5 persen di tahun 2029 adalah sebuah ambisi besar. Namun hal itu memungkinkan untuk diwujudkan. 

“Hal itu mungkin untuk diwujudkan. Saya pikir digitalisasi penyaluran bantuan sosial adalah salah satu cara untuk menghilangkan inefisiensi dan juga untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” sambung Elias.

Ketua PBNU, K.H Ulil Abshar Abdalla atau biasa disapa Gus Ulil yang turut hadir mengatakan, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan Bill and Melinda Gates Foundation pada beberapa program kerja yang dilakukan oleh PBNU.

“Kami berharap Kemensos juga bisa berkolaborasi bersama PBNU dan Gates Foundation. Ada banyak kemungkinan kerja sama dan semuanya sinkron dengan program yang dimiliki oleh Kemensos,” kata Gus Ulil.

Di akhir diskusi, Wamensos Agus mengatakan akan meneruskan hasil pertemuan tersebut kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf untuk membahas tindak lanjut ke depan terkait potensi kerja sama yang dapat terjalin.