Acara Puncak Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2022 di Lombok Timur

Acara Puncak Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2022 di Lombok Timur
Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

SELONG (1 Agustus 2022) — Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta anak-anak Indonesia agar berani mengejar dan mewujudkan mimpi-mimpi setinggi apa pun.

Pesan ini disampaikan Risma saat menyapa secara daring anak-anak dari Sabang-Marauke pada puncak acara Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2022 di Kantor Bupati Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (1/8).

"Harus rajin belajar supaya sukses. Patuh pada orang tua. Anak Indonesia berani cerdas dan ceria. Tidak boleh rendah diri, minder dan tidak boleh takut," kata Risma

Risma juga berpesan anak-anak tidak boleh mem-bully dan tidak boleh mengolok-olok teman sendiri.

Selain itu Risma meminta agar anak Indonesia menjauhi narkoba.

"Banyak anak-anak yang kurang beruntung, kita harus saling menolong, ada yang tak bisa mendengar, tak bisa melihat. Tak boleh mengolok-olok teman yang disabilitas. Dan jangan bersentuhan dengan narkoba karena kalian adalah calon pemimpin bangsa," pesan Risma.

Tak kalah penting, Risma juga mengingatkan agar anak-anak tidak menikah di usia dini.

Selain itu, Risma menekankan bahwa anak laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam meraih cita-cita.

"Fokus belajar jangan buru-buru menikah. Kalian adalah calon pemimpin harus komitmen jangan menikah dini. Tak ada
perbedaan anak laki-laki dan perempuan. Perempuan boleh menjadi pemimpin, boleh jadi menteri. Komitmen ya, saya tunggu keberhasilan kalian," kata Risma.

Risma mengatakan di HAN ini, pihaknya memastikan penyaluran bantuan untuk anak-anak di pedalaman dan pulau terluar Indoesia yang masuk kategori tertinggal.

Terlebih, kata Risma, saat menyapa melalui daring, anak-anak di pedalaman menyampaikan soal belum adanya listrik, sepeda, kapal, dan perbaikan jalan.

"Untuk pulau-pulau terdepan, terluar, terpencil yang masuk kategori desa tertinggal kewenangannya Kemensos, jadi kami yang menangani. Misalnya Suku Anak Dalam jalannya masih sulit, perjalanan ke Meratus juga harus ditempuh berjam-jam. Kemudian menuju ke Asmat Amagais itu harus naik pesawat kecil satu jam dilanjutkan jalan darat 3 jam, lalu Suku Laut di Pulau Bertam termasuk tertinggal dan pulau terluar Indonesia. Itu kami tangani," ungkap Risma.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menyampaikan pesannya kepada anak-anak Indonesia.

Bintang yang hadir secara daring menyampaikan apresiasinya pada Kementerian Sosial yang sangat peduli pada kesejahteraan anak.

"Terimakasih bu Mensos Tri Rismaharini atas kepeduliannya pada anak- anak Indonesia. Semoga peringatan Hari Anak Nasional ini menjadi momentum bersama untuk bergerak bersama, bersinergi dan berkolaborasi untuk mewujudkan generasi emas tahun 2040. Kami juga sudah menyiapkan bantuan untuk anak-anak di Papua, mudah-mudahan tanggal 8 Agustus sudah sampai. Selamat Hari Anak Nasional," pungkasnya.

Sebelum mengakhiri, Mensos Risma pun menempelkan huruf-huruf di atas kain kanvas bertuliskan 'SELAMAT HARI ANAK 2022' yang dilanjutkan oleh anak-anak dengan menempelkan telapak tangannya.

Tema hari HAN 2022 adalah “Anak Terlindungi Indonesia Maju” dan tagline “Anak Indonesia Hebat”.

Tema bermakna  memotivasi anak Indonesia agar mempunyai cita-cita yang tinggi.

HAN 2022 diharapkan menjadi momen anak-anak dari seluruh Indonesia saling berkomunikasi.

Rangkaian Peringatan HAN 2022 berlangsung di 17 titik terdiri dari 5 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, 10 titik komunitas di kawasan 3T dan 2 titik di Sentra dan Sentra Terpadu Kemensos.

Komunitas yang menjadi lokasi HAN 2022 adalah  Suku Anak Dalam di Jambi, Suku Baduy Banten, Suku Laut Pulau Bertam Kepulauan Riau, Suku Asmat Papua Erosaman, Suku Asmat Papua Amagais, Suku Asmat Papua Asatat, anak di wilayah perbatasan Sebatik Nunukan, Kota Kecil Wini (Timur Tengah Utara), Suku Dayak Meratus, dan pengungsi Majene.

Sentra Terpadu Soeharso di Solo dan Sentra Antasena Magelang ditetapkan menjadi lokus lembaga.

Rangkaian kegiatan HAN sudah dilakukan di antaranya Sentra Alyatama Jambi memberikan bantuan bis sekolah.

Pembangunan sekolah di Majene, bantuan kapal penyebrangan anak sekolah di Pulau Bertam, komputer dan laptop di Wini, 100 unit sepeda di Kabupaten Sarmi Papua, dan penguatan community center untuk anak-anak di Suku Dayak Meratus.

Kementerian Sosial RI melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial menyalurkan Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada anak-anak di Lombok Timur.

Bantuan tersebut diantaranya Sarana dan Prasarana Rumah Layak Anak, Kewirausahaan dan Perlengkapan Sekolah kepada Ilmiatun Sholihah Rp. 22.503.000
Dari Sentra Paramita Mataram

Kemudian, Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) untuk Anak di Lombok Timur Nusa Tenggara Barat

1. Bantuan Kebutuhan Anak
(Nutrisi, pakaian, peralatan sekolah, makanan, sembako, paket kebersihan diri, perlengkapan ibadah) untuk 8038 anak, sejumlah Rp. 3.599.698.523

2. Bantuan Kebutuhan Khusus Anak (Kursi Roda, Kacamata, tongkat lipat tuna netra, walker, paket khitanan, kebutuhan kamar layak anak)
Untuk 88 anak, sejumlah Rp. 163.370.000

3. Bantuan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (pemasangan dan akses PDAM, listrik) untuk 1 keluarga sebesar Rp. 15.526.000

4. Renovasi Rumah Layak Anak sebesar untuk 1 rumah sebesar Rp. 25.000.000

"Jadi total bantuan ATENSI yang digulirkan mencapai Rp.3.803.594.523," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Pepen Nazaruddin.

Selain itu, dilaksanakan juga kegiatan bidang kesehatan berupa imunisasi, vaksin, pemeriksaan dan pemasangan kacamata dan alat bantu dengar, dan khitanan massal.

Layanan fisioterapi disiapkan Sentra Terpadu Soeharso Solo.

Lomba berupa panjat dinding dan belajar memanah di Sentra Antasena Magelang. Kegiatan seni berupa membuat kerajinan khas daerah.

Bekerja sama dengan Dinas Dukcapil, Kemensos menghadirkan layanan pembuatan dan pembaharuan identitas kependudukan.

Kampanye sosial tentang stop kekerasan terhadap anak, cegah perkawinan anak dan pengasuhan yang baik kepada anak.

Kampanye bertujuan mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orangtua dan masyarakat.

Hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPR RI Rachmat Hidayat, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Pepen Nazaruddin, para Pejabat Tinggi Madya Kementrian Sosial, Bupati Lombok Timur Sukiman Azmi dan jajaran Forkompinda Kabupaten Lombok Timur.
Bagikan :