Penulis :
Slamet Riyadi (Koordinator Wilayah PKH Provinsi Lampung)
Editor :
Alif Mufida Ulya; Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N
WAY KANAN (18 Februari 2021) - Kabar bahagia datang dari dua Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Tulang Bawang, Kecamatan Bahuga, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.
Kabar baik itu tersiar melalui pesan dari media grup oleh Koordinator PKH Kabupaten Way Kanan, Pebri, meneruskan dari Pendamping Sosial PKH Kecamatan Bahuga, Ayu Fepri Nawang Sari.
"Ada dua putra terbaik PKH Lampung dinyatakan lulus seleksi Bintara Tentara Nasional Indonesia (TNI) asal Kabupaten Way Kanan tahun ini, atas nama Serda Riki Andrianto (putra dari Ibu Lestari Atun) dan Serda Wahyu Nori Antito (putra dari Ibu Nunung Farida). Keduanya merupakan anak dari KPM PKH. Saat ini, (keduanya) tengah menjalani pendidikan kejuruan di Pusat Pendidikan Peralatan (Pusdikpal) Cimahi, Bandung, Jawa Barat," jelas Pebri.
Selaku Pendamping Sosial PKH Kecamatan Bahuga, Ayu merasa bersyukur dan gembira atas capaian membanggakan dua anak KPM PKH dampingannya.
"Kami sangat bahagia, Riki dan Wahyu akhirnya mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit TNI. Sejak menempuh pendidikan di SMKN 1 Buay Bahuga, keduanya memang telah bertekad dan mempersiapkan diri untuk mengabdikan jiwa raga bagi Ibu Pertiwi dengan menjadi prajurit TNI. Alhamdulilah, keduanya kini berhasil mewujudkan mimpi itu," terang Ayu.
Sementara itu, Koordinator Wilayah (Korwil) PKH Provinsi Lampung 2, Slamet Riyadi, turut mengapresiasi atas capaian prestasi anak KPM PKH Lampung tersebut.
"Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, dalam setiap kesempatan, selalu memotivasi SDM PKH untuk melakukan inovasi dalam pendampingan terhadap KPM PKH. Inovasi tersebut diharapkan menjadi alternatif atau model dalam mengakselerasi kemandirian KPM PKH, menuju percepatan KPM Graduasi Sejahtera. Hal ini selaras dengan visi Bapak Gubernur Lampung menuju Masyarakat Lampung Berjaya, serta arahan Menteri Sosial," jelas Slamet.
Lebih lanjut, Slamet menjelaskan bahwa pembinaan terhadap anak PKH tersebut, dalam jangka panjang diharapkan berimplikasi memutus mata rantai kemiskinan antar KPM PKH. Hal itu, lanjut Slamet, juga identik dengan inovasi 'Gerakan Ayo Kuliah', yang telah berjalan sejak 2017 hingga saat ini.
"Gerakan ini telah berhasil mendorong 335 anak PKH melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Harapannya sama, untuk memperbaiki kesejahteraan anak PKH pada masa depannya," pungkas Slamet.
Bagikan :