Balai Anak “Alyatama” Bantu Hadirkan Kursi Roda untuk AN
Penulis :
Humas Balai Anak Alyatama Jambi
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
JAMBI (20 April 2021) - “Setiap hari kalau AN sekolah, pasti saya gendong sampai ke kelas. Alhamdulillah sekarang sudah diperbolehkan pakai motor untuk antar AN sampai ke depan kelas,” jelas Munif.
Munif, seorang laki-laki paruh baya yang merupakan ayah dari AN menceritakan perjalanannya bersama istri dalam mengasuh dan membesarkan AN. Saat ditemui di kediamannya, Munif menceritakan bahwa AN mengalami kelumpuhan spasial sejak duduk di kelas 3 SD. Sejak AN mengalami kelumpuhan, kedua orangtua AN senantiasa menggendong anaknya sampai ke kelas. AN tidak dapat menggerakkan sebagian tubuhnya secara tiba-tiba sehingga hampir seluruh aktivitas AN membutuhkan pertolongan dari orang lain.
Kementerian Sosial melalui Balai Anak “Alyatama” bergegas mengambil langkah pertolongan atas video AN yang sempat viral di laman media sosial. Video yang diunggah pada tanggal 6 April 2021 oleh salah seorang guru AN berhasil menyita perhatian publik. Terlihat pada video tersebut AN digendong oleh ibunya saat pulang sekolah.
Sesuai dengan arahan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, bahwa balai wajib merespon cepat permasalahan-permasalahan sosial yang terdapat di masyarakat. Tim Balai Anak “Alyatama” yang terdiri dari Kepala Balai, Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial, dan Pekerja Sosial terjun untuk memastikan bahwa anak mendapatkan layanan melalui ATENSI menggunakan asesmen masalah dan kebutuhan.
“Awalnya AN ini terlihat lemas, kemudian mudah sekali jatuh kalau tersenggol temannya. Dari situ saya curiga kalau AN ada apa-apa. Saya bawa AN berobat, namun kata dokter yang menangani AN waktu itu tidak ditemukan penyakit apapun. Padahal secara jelas anak saya tidak bisa bergerak,” ungkap Munif.
Langkah yang telah ditempuh Balai Anak “Alyatama” yaitu pemenuhan kursi roda bagi AN melalui koordinasi dengan Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto. Penyerahan kursi roda dilakukan secara simbolis bertempat di sekolah AN. Lifyarman selaku Kepala Balai berharap dengan adanya kursi roda dapat membantu mobilitas AN dalam beraktivitas sehari-hari.
“Kursi roda yang saat ini diberikan bersifat sementara menjelang adanya kursi roda yang menggunakan teknologi remot. Selain membantu mobilitas AN, kursi roda yang menggunakan remot juga mendukung AN agar dapat beraktivitas tanpa menunggu bantuan dari orang lain,” imbuh Lifyarman.
Lanjutnya Kepala Balai menambahkan pemenuhan kebutuhan AN seperti terapi motorik, dan pemenuhan kebutuhan perlengkapan sekolah dapat diberikan melalui program ATENSI. Lifyarman menghimbau kepada keluarga AN agar dapat memperbaiki akses jalan di rumah secara perlahan. Misalkan mendatarkan lantai teras rumah yang cukup tinggi, dan membebaskan lantai dari kayu yang melintang. Hal ini bertujuan untuk mempermudah gerak AN menggunakan kursi roda serta melatih kemampuan motorik AN.
Bagikan :