JAMBI (11 Januari 2021) – Balai Anak “Alyatama” sebagai UPT
milik Kementerian Sosial mengambil langkah cepat dalam merespon kasus ibu dan
tiga anak yang tergolong sebagai kelompok marjinal. Hal ini sejalan dengan
arahan Menteri Sosial agar balai dapat respon dan tanggap terhadap permasalahan
sosial yang terdapat di wilayah kerja.
Ibu F (30
Th) dalam kesehariannya bekerja mengumpulkan plastik-plastik bekas. Ibu F
mengajak serta ketiga anaknya yang masih berusia 7 tahun, 3 tahun, dan 10
bulan. Saat ditemui oleh tim respon kasus Balai Anak “Alyatama”, Ibu F tengah
menggendong anak bungsunya sembari menuntun anaknya yang berusia 3 tahun.
Sulung dari ketiga saudara tersebut membantu ibunya membawa kantong plastik
yang berisikan botol-botol bekas.
Keputusan
yang diambil Ibu F dilatarbelakangi oleh kebutuhan pemenuhan ekonomi keluarga. Berdasarkan
hasil asesmen Pekerja Sosial, suami Ibu F bekerja sebagai supir pengangkut
barang lintas kabupaten. Suami Ibu F terbilang jarang pulang ke rumah dan hanya
memberikan uang sebesar Rp. 500ribu untuk membayarkan tagihan kontrakan mereka
sebesar Rp250ribu per-bulan.
Ibu F
menuturkan bahwa aktivitas mengumpulkan plastik bekas sudah dilakukannya sejak
tahun lalu. Ia terpaksa mengajak serta anak-anaknya dikarenakan tidak ada orang
dewasa yang dapat mengawasi mereka jika tinggal di rumah. Setiap harinya, Ibu F
bersama ketiga anaknya berangkat mengumpulkan plastik bekas dari pagi hingga
sore hari.
“Saya
terpaksa karena butuh untuk menghidupi kehidupan sehari-hari. Ditambah suami
hanya memberikan uang untuk membayar kontrakan, tapi tidak dengan keperluan
makan anak-anak. Selama ini juga saya belum pernah dapat bantuan atas kondisi
saat ini,” tutur Ibu F lirih.
Pekerja
sosial yang bertugas pada respon kasus mendapatkan informasi mengenai
kelengkapan identitas anak-anak Ibu F. Anak kedua dan ketiga dari Ibu F belum
memiliki akta lahir. Sementara anak ketiga Ibu F belum tercantum di dalam Kartu
Keluarga.
Bentuk
tindaklanjut dari respon kasus Ibu F dan ketiga anaknya yaitu tim Balai Anak
“Alyatama” akan berkunjung ke kediaman Ibu F guna melengkapi data yang
diperlukan. Tim juga akan melaksanakan asesmen lanjutan guna mengetahui
kebutuhan yang diperlukan oleh anak-anak Ibu F.
"Tindaklanjut
berikutnya juga dapat menyertakan pemeriksaan kesehatan kepada ketiga anak Ibu
F, dan juga pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak," jawab Sarah Kuniati
selaku Pekerja Sosial.