Penulis :
Humas Handayani Jakarta
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N
JAKARTA (20 November 2020) - 20 November merupakan tanggal yang bersejarah bagi anak-anak di dunia. Karena pada tahun 1959, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan Deklarasi Hak Anak untuk mempromosikan hak-hak anak. Tiga puluh tahun kemudian, tepat pada tanggal 20 November 1989, Konvensi Hak-Hak Anak (United Nations Convention on the rights of the child) dideklarasikan. Dua peristiwa penting itulah yang melatarbelakangi 20 November diperingati sebagai Hari Anak Sedunia atau World Children’s Day.
Untuk memperingati peristiwa bersejarah itu, Balai Anak Handayani bersama Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menyelenggarakan kegiatan bertajuk TATAKA yang merupakan akronim dari “Tanda Cinta Untuk Anak”. Selain itu, kegiatan ini juga untuk memperingati 30 tahun Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak.
Perayaan Hari Anak Sedunia berlangsung dengan tetap mematuhi Protocol Covid 19. Mewakili Kepala Balai, Kasie Layanan Rehabilitasi Sosial, Bambang Wibowo dalam sambutannya menyerukan agar peserta tetap mengikuti acara dengan melakukan 3M. "Anak-anak ku sekalian, mari kita mengikuti kegiatan ini dengan menerapkan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan tetap menjaga jarak," jelas Bambang saat memberikan sambutan.
Sementara itu, Ketua LPAI, Seto Mulyadi hadir ditengah anak-anak penerima manfaat didampingi oleh Sekjen LPAI Heni Adi Hermanu.
“Adik-adik jangan pernah merasa gagal dalam kehidupan, teruslah berusaha dan berlatih untuk meraih cita-cita,” ujar aktivis anak yang kerap dipanggil Kak Seto ini.
Selain memberikan motivasi, Kak Seto bersama Kak Heni mengajak anak untuk bergembira. Menurutnya, gembira memiliki arti, yaitu gerak, emosi yang sehat, makan makanan yang sehat, berdoa, istirahat yang cukup, rukun penuh persahabatan, dan aktif belajar, bekerja, dan berkarya.
Kak Seto menekankan bahwa LPAI berserta Kemensos akan selalu siap menerima masukan atau pun konsultasi dari anak. “Adik-adik boleh bersedih, boleh juga merasakan emosi yang beragam, boleh juga berpendapat. Tapi tidak boleh dipendam sendiri. Kami dari LPAI dan juga bapak ibu yang ada di balai akan selalu siap membantu adik-adik,” kata Kak Seto.
Pada kesempatan ini, turut hadir Presiden Junior Chamber International (JCI) asal Indonesia, Alexander Tio. JCI adalah organisasi kepemudaan non-politik terbesar di dunia yang berafiliasi dengan PBB. Kak Seto mengajak JCI turut serta agar memberikan motivasi dan semangat kepada anak-anak.
“Untuk menjadi sukses, kita harus mulai dari diri kita sendiri, percaya diri, dan bersyukur. Yang terpenting adalah mencintai dan menerima diri sendiri,” tutur Alexander.
Sementara itu, pada tahun 2020 ini, Hari Anak Sedunia mengambil tema “ A day to reimagine a better future for every child ” atau “Satu hari untuk menata kembali masa depan yang lebih baik untuk setiap anak.”
Adapun kegiatan berlangsung dipenuhi dengan antusias anak-anak yang terhibur oleh pertunjukkan sulap dan pembagian doorprize.
Terakhir, LPAI dan Balai Anak Handayani sepakat agar kerjasama diantara kedua belah pihak dapat terus ditingkatkan. Terutama dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan anak.
Bagikan :