Penulis :
Humas Balai "Toddopuli" Makasar
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Zahra Ainussyifa; Karlina Irsalyana
KENDARI (22 Mei 2020) - Menindaklanjuti arahan Menteri Sosial Republik Indonesia untuk segera melakukan penanganan terhadap warga terlantar (kelompok miskin, rentan dan marginal) yang terdampak langsung maupun tidak langsung oleh adanya pandemi COVID-19, untuk segera memberikan bantuan terhadap masyarakat.
Merespon hal tersebut Balai Anak "Toddopuli" Makassar, menyerahkan Bantuan Sosial (Bansos) berupa sembako kepada Anak yang berdampak pandemi COVID-19, jumlah Total Bansos tersebut sebanyak 413 disalurkan di 2 Provinsi Wilayah kerja Balai Anak "Toddopuli" Makassar yaitu Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Untuk Provinsi Sulawesi Tenggara Bansos diberikan berjumlah 50 paket sembako yang diserahkan di 2 lokasi yang berbeda yakni di Panti Asuhan Harapan Baru Lambuya Kabupaten Konawe 30 paket dan Yayasan Wahana Anak Muda Kota Kendari 20 Paket.
Bansos ini diberikan langsung oleh Kepala Balai Anak "Toddopuli" Makassar Christiana Junus, disaksikan oleh Supervisor Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Sulawesi Tenggara Yuyun Yulia dan Sakti Peksos Kota Kendari Okto Mangiri.
Christiana Junus menjelaskan bansos ini diserahkan sesuai arahan dari Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Harry Hikmat, bahwa bantuan ini harus segera diberikan bagi warga terlantar khususnya anak-anak yang berdampak pandemi COVID-19 sesuai dengan aturan yang berlaku, dengan cepat, tepat, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Ketua Panti Asuhan Harapan Baru Lambuya Kabupaten Konawe, Meynder F. T. Lawole mengucapkan terimakasih kepada Balai Anak "Toddopuli" Makassar yang telah memberikan bansos tersebut dan berharap agar bansos ini dapat memenuhi kebutuhan anak-anak yang berdampak pandemi COVID-19.
Ketua Yayasan Wahana Anak Muda Kota Kendari, David berharap bansos ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya dan pandemi ini segera berakhir agar kehidupan bisa kembali normal. Penerima Bansos ini adalah anak-anak yang orang tuanya tidak lagi bekerja akibat dampak pandemi ini dan ada juga yang penghasilan orang tuanya berkurang sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Bagikan :