SUMEDANG (11 Januari 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai
Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BRSPDI) Ciungwanara
menerjunkan empat personil pekerja sosial pada Senin pagi (11/1/2021)
dalam rangka Respon Kasus korban terdampak longsor di Desa Cihanjuang, Kec.
Cimanggung, Kab. Sumedang. Tim Respon Kasus melakukan koordinasi terlebih
dahulu dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Sumedang untuk memetakan lokasi bencana dan teknis penyaluran
Bantuan.
Kabid
Linjamsos Dinsos Kab. Sumedang, Komar, mengungkapkan data terkait perkembangan
pencarian korban longsor.
"Pertanggal
11 Januari pukul 17.00 WIb, korban meninggal dunia sebanyak 13 orang, luka-luka
33 orang, sedangkan yang masih dalam pencarian sebanyak 29 orang," Ujar
Komar.
Selanjutnya
tim menuju lokasi bencana dan menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial
(Atensi) untuk pemenuhan kebutuhan dasar di posko pengungsian SD
Cipareang.
Oerianto Edy
Widjanarko, pekerja sosial BRSPDI Ciungwanara yang hadir mewakili Kepala Balai,
menyerahkan secara langsung bantuan atensi berupa sembako kepada Koordinator
Dapur Umum, Dadang. Oeri menyampaikan bahwa ini merupakan bentuk gerak cepat
tanggap kita bersama terhadap bencana longsor yang baru saja terjadi.
"Kabupaten
Sumedang termasuk daerah jangkauan Balai Ciungwanara dalam memberikan Layanan
Atensi, sehingga saat terjadi masalah kesejahteraan sosial kami dapat turut
andil dan merespon dengan cepat permasalah tersebut, termasuk bencana
alam," tutur Oeri.
Dadang juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan untuk para pengungsi terdampak longsor.
"Kami
ucapkan berterima kasih banyak atas bantuan yang diberikan Kementerian Sosial
untuk para warga disini yang sedang tertimpa musibah," ujarnya.
Selain
memberikan bantuan Atensi, tim juga melakukan terapi psikososial dan trauma
healing terhadap korban longsor yang selamat dan sempat tertimbun
selama Empat jam. Ia adalah Bapak dengan inisial U, usia 80 tahun, warga asli
Sumedang. Bapak U menuturkan mengenai kondisi saat ia tertimpa longsor.
"Saya tertimpa dua orang di atas saya satu warga sini dan satu orang
petugas Basarnas. Tapi alhamdulilah hanya kaki saya saja yang luka, saya masih
selamat."
Selanjutnya
tim respon kasus terus melakukan koordinasi dengan pihak penanggulangan bencana
untuk melakukan langkah trauma healing dan terapi psikososial
terhadap keluarga terdampak bencana longsor.