Penulis :
Humas Balai Gaumabaji Makasar
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N
MATARAM (5 Oktober 2020) - Balai Lansia “Gau Mabaji” Gowa sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial RI di Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial melakukan berbagai upaya untuk mensukseskan implementasi program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
Salah satu upaya yang dilakukan ialah melalui pelaksanaan Focus Group Discusion (FGD) yang dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelaksanaan kegiatan FGD ini merupakan salah satu bentuk langkah progresif Balai Lansia dalam mensosialisasikan program ATENSI.
Selain mensosialisasikan program ATENSI, dalam kegiatan juga dilaksanakan monitoring dan evaluasi bantuan sosial program rehabilitasi sosial lanjut usia yang dilaksanakan bagi 2560 lanjut usia di 71 LKS-LU di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Total bantuan senilai Rp619 juta bagi lansia terdampak COVID-19 ini disalurkan melalui LKS-LU dan masing-masing lansia menerima bantuan senilai Rp2,7 juta. Bantuan ini dibagi menjadi empat komponen yaitu Bantuan Bertujuan Lanjut Usia, Dukungan Keluarga, Perawatan Sosial, dan Terapi.
Sebagai upaya menjalin komunikasi dan persamaan persepsi, sebelumnya dilaksanakan juga koordinasi di Dinas Sosial Provinsi NTB. Dalam koordinasi kegiatan, turut serta Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Akhsanul Khalik, Kepala Bidang Rehsos, Fitriah, dan Kepala Seksi Lanjut Usia, Siti Eny Chaerany.
Dalam penerimaannya, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB menyampaikan terimakasih dalam pelaksanaan penyerahan bantuan sosial program rehabilitasi sosial lanjut usia yang telah dilaksanakan di NTB.
“Dinas Sosial Provinsi NTB menyampaikan terimakasih atas perhatian dan kepedulian Kementerian Sosial melalui Balai Lansia “Gau Mabaji” Gowa kepada masyarakat khususnya lanjut usia di Provinsi NTB,” ujar Akhsanul.
Selain itu, Kepala Dinas Sosial juga menyampaikan dukungannya atas program ATENSI yang akan dilakukan melalui Balai Lansia “Gau Mabaji” Gowa.
“Kami harap kedepannya penanganan permasalahan lanjut usia dapat lebih luas lagi dan Provinsi NTB siap mendukung semua program termasuk program ATENSI dari Kementerian Sosial melalui Balai Lansia “Gau Mabaji” Gowa," tambahnya.
Setelah koordinasi kegiatan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi ringan antara Balai, Dinas Sosial, dan LKS-LU yang dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan dalam penyaluran bantuan sosial di setiap LKS-LU dan menjelaskan kepada LKS-LU mengenai program ATENSI.
“Kegiatan diskusi ini dimaksudkan untuk mengetahui proses penyaluran bantuan sosial dan juga pelayanan rehabilitasi sosial lanjut usia di LKS-LU di Provinsi NTB,” ujar Yani biasa ia disapa.
“Selain itu kedepannya program ATENSI tidak hanya berbasis Balai/Panti, tetapi juga berbasis Keluarga dan Komunitas salah satunya LKS-LU. Sehingga nantinya lanjut usia dengan permasalahan sosial bisa diatasi di LKS-LU dengan pendampingan Balai,” tambahnya.
Pada inti acara, masing-masing LKS-LU memaparkan pengalaman sekaligus kendala dalam penyaluran bantuan sosial dan pelayanan rehabilitasi sosial bagi lanjut usia binaannya. Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh LKS-LU selanjutnya dibahas bersama dalam kegiatan ini dan hasil dari diskusi ini akan dijadikan sebagai bahan masukan guna perbaikan program kedepannya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dinas Sosial Kota Mataram, Muhammad Husnurrido, Dinas Sosial Kota Lombok Tengah, Septia Nurul, Tenaga Professional Lanjut Usia (Tegpro LU), Isnaini dan Dianas, dan Ketua masing-masing LKS-LU.
Diakhir kegiatan disimpulkan bahwa seluruh peserta FGD baik dari Dinas Sosial maupun dari LKS-LU mendukung dan siap bersinergi dengan Balai Lansia “Gau Mabaji” Gowa dalam melaksanakan pelayanan rehabilitasi sosial bagi lanjut usia melalui program ATENSI.
Bagikan :