Penulis :
Humas Balai Mahatmiya Bali
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Intan Qonita N
JEMBER (21 Januari 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Netra Mahatmiya Bali memberikan trauma healing kepada penyandang disabilitas sensorik netra di desa Kerajan, Curah Nongko dan Menampu, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan diawali dengan koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Jember, kemudian tim langsung turun bersama Dinas Sosial ke Posko bantuan untuk meregistrasikan bantuan- bantuan yang akan diserahkan serta koordinasi teknik penyerahannya.
Berdasarkan informasi dari Dinsos Kabupaten Jember, warga yang terdampak banjir sejumlah 45 kepala keluarga disabilitas netra hingga bantuan yang diberikan dari Balai Netra Mahatmiya sebanyak 45 paket, dengan masing- masing paket berisi beras 5 kg, masker 10 pcs, vitamin C 1 strip, hand Sanitizer 100 ml, minyak goreng 1 liter, mi instan 8 bungkus, sarden 2 kaleng, kecap manis 1 botol, saos sambel 1 botol, sabun mandi 1 botol dan deterjen 3 bungkus.
Bantuan pertama diberikan kepada disabilitas netra yang berada di desa Wonoasri. Tim bertemu langsung dengan penerima manfaat sekaligus melakukan assessment didampingi oleh keluarga, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), aparat desa setempat dan tim dari Dinas Sosial Jember.
Karena Wonoasri yang paling berdampak banjir, tim memutuskan untuk _door to door sekaligus memberikan penguatan kepada beberapa penerima manfaat dan keluarga.
Tim Mahatmiya yg terdiri dari Kepala Seksi Layanan dan Rehabilitasi Sosial Herlin Wahyuni Hidayat, pekerja sosial madya Ni Putu Esti, Kepala Asesmen dan Advokasi Sosial Muhammad Sahibudin, Penyuluh Sosial Benny Manga dan serta I Ketut Lega Subawa melanjutkan perjalanan ke Desa Curah Nongko, desa yang juga terdampak banjir.
Tim bertemu dengan Kepala Desa Curah Nongko Bambang Bukadi dan Camat Tempurejo, Yahya Iskandar Wardayat yang dilanjutkan dengan koordinasi terkait penyerahan bantuan dan pelaksanaan trauma healing untuk disabilitas netra.
Hasil koordinasi tersebut, tim melakukan pemulihan trauma healing secara individu kepada masing- masing penerima bantuan karena beberapa kondisi penerima manfaat yang tidak memungkinkan untuk hadir di kantor desa tersebut.
Yahya mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Kemensos. "Terima kasih atas bantuan dan respon cepat terhadap bencana yang melanda wilayah kami. Ini akan sangat membantu bagi warga kami yang terdampak banjir," ungkap Yahya kepada seluruh warga yang hadir di kantor desa.
Selanjutnya Tim melanjutkan perjalanan ke Desa Menampu untuk pelaksanaan trauma healing dan penyerahan bantuan.
Di desa ini trauma healing dilaksanakan secara klasikal, semua disabilitas netra duduk di kursi didampingi oleh keluarganya secara melingkar untuk melaksanakan trauma healing. Trauma healing diawali dengan berbagi cerita tentang banjir dan perasaan- perasaan yang mereka rasakan.
Dari cerita itu tim memfokuskan pemulihan trauma healing dengan rileksasi dilanjutkan hipnotherapy. Trauma healing dilaksanakan kurang lebih 1 jam kemudian dilanjutkan dengan pembagian bantuan dan penyelesaian administrasi.
"Saya sangat merasakan kehadiran Kemensos di tengah- tengah masyarakat kami", tutur Kepala Desa Penampi, Aan Rofi'i kepada tim Mahatmiya.
Bagikan :