MAJENE (24 Juli 2022) - Rona kebahagiaan terpancar di wajah anak-anak pengungsi
gempa Majene. Mengikuti panduan Tim Layanan Dukungan Psikososial Kementerian
Sosial RI, mereka bernyanyi bersama, bertepuk tangan dan juga bersorak.
Berada
di lokasi pengungsian sama sekali tak mengurangi keceriaan di wajah mereka.
Kegembiraan di hari Sabtu kemarin, merupakan momen khusus buat mereka, yakni
bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional (HAN).
Kegembiraan
mereka terasa semakin lengkap. Sebab, Presiden Joko Widodo ikut menyapa
anak-anak melalui sambungan komunikasi jarak jauh. Atas arahan Menteri Sosial
Tri Rismaharini, HAN 2022 juga dirayakan secara nasional dengan berbagai
kegiatan.
Melalui
Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Kementerian Sosial
hadir mengajak anak-anak korban gempa di lokasi pengungsian di Desa Mekatta,
Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat untuk ikut merayakan HAN
2022 yang jatuh pada hari ini, Sabtu 23 Juli.
Direktur
PSKBA Iyan Koesmadiana mengatakan kegiatan hari ini bertujuan untuk
memfasilitasi anak-anak di pengungsian dengan kegiatan HAN yang diselenggarakan
oleh Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (KPPPA) agar terhubung secara
virtual.
"Hari
ini kita mengikuti kegiatan HAN yang dilaksanakan oleh KPPPA melalui virtual
meeting. Tadi ada Pak Jokowi juga menyapa lewat zoom," ucapnya.
Kemensos
telah memulai rangkaian HAN 2022 sejak tanggal 21 Juli dan akan berakhir pada
tanggal 1 Agustus 2022.
"Kami
sudah mulai sejak kemarin (21/7). Sudah dilaksanakan Tagana Masuk Sekolah di
sebelas titik, kemudian tadi ada penanaman 10.000 pohon mangrove bersama
anak-anak," jelasnya.
Tagana
Masuk Sekolah (TMS) telah selesai dilaksanakan di 8 SD, 1 SMP, 1 MTs, dan 1 SMK. Iyan mengatakan TMS bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas anak-anak
di lokasi rawan bencana agar siap menghadapi potensi kejadian bencana di
wilayahnya.
Sementara
itu, dari aspek kesehatan, Iyan mengatakan
PSKBA bekerja sama dengan Sentra Tepadu Prof Dr. Soeharso Solo dan
Sentra Pangurangi Takalar untuk menyediakan fasilitas kesehatan.
"Hari
ini (23/7) bersama sentra, kita adakan sunatan massal, pemeriksaan mata, gigi,
dan juga vaksin untuk anak-anak," tuturnya. Menurut Iyan, pihaknya telah melaksanakan
pemeriksaan kesehatan kepada 41 dari 450 anak korban pengungsi, dan yang belum
akan dilaksanakan selama rangkaian kegiatan hingga tanggal 1 Agustus nanti.
Di
sisi lain, PSKBA juga telah memulai pembangunan SDN 28 SDN 28 Aholeang yang
terdampak gempa.
"Atas
instruksi Ibu Menteri (Mensos), hari ini kita mulai pembangunan sekolah di SDN
28 Aholeang. Ada tiga unit kelas yang akan bangun, masing-masing ukuran 6x6
(meter). Sampingnya kita bangun 2 unit toilet, kanan kiri," ungkapnya.
Iyan
mengungkapkan Konstruksi ruang kelas
akan dibuat secara permanen dan tahan terhadap gempa sehingga dapat
difungsikan menjadi ruang serbaguna atau lokasi penampungan sementara jika
terjadi bencana.
Tidak
hanya itu, dalam kesempatan yang sama, Kemensos juga telah meyalurkan paket
bantuan peralatan sekolah kepada 141 anak dari 450 anak yang telah diasesmen.
Selanjutnya,
untuk memberikan pemenuhan hak sipil, PSKBA memfasilitasi Penerbitan akta
kelahiran dan Kartu Identitas Anak korban bencana di lokasi hunian sementara.
"Kita
fasilitasi juga pembuatan akta kelahiran dan kartu identitas anak. Secara
simbolis tadi ada 10 anak, yang lain akan menyusul dan target akan selesai di
tanggal 1 Agustus," ungkap Iyan.
Terakhir
ia menyampaikan rangkaian kegiatan HAN
akan terus berlangsung hingga acara puncak yang akan dilaksanakan pada tanggal
1 Agustus di Lombok Timur.
"Total ada 700 anak terdampak gempa di Majene yang
jadi target kita, jadi pekerjaan kami masih banyak hingga acara puncak
nanti," ucapnya.
Adapun
peringatan HAN di lokasi pengungsian Desa Mekatta dihadiri langsung oleh Bupati
Majene H.A Achmad Syukri, Wakil Bupati Majene Aris Munandar, Sekretaris Daerah
Majene Ardiansyah, dan unsur Forkopimda Majene.