MAJENE (18 Februari 2022) - Jika penyintas gempa bumi Sulawesi Barat kategori ibu-ibu dan remaja putri di Dusun Aholeang dan Rui, Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene diberikan intervensi dari Kementerian Sosial berupa pelatihan pembuatan produk kripik singkong melalui Dapur Kreasi, maka lain halnya dengan penyintas kategori bapak-bapak dan remaja putra.

Mereka diajak membuat tanaman hias sendiri berupa bonsai kelapa oleh instruktur dari Tagana Utama dan Tagana Madya. Bonsai kelapa termasuk dalam kategori tanaman hias dari bahan baku kelapa yang konsepnya dikerdilkan sehingga menjadi seni tersendiri bagi pecinta tanaman hias.

Bonsai kelapa bisa juga jadi investasi. Dalam satu hari, mereka bisa saja membonsai satu biji, dikumpulkan di rumah mereka. Semakin kerdil bonsai kelapa, nilainya akan semakin bagus, harganya juga semakin tinggi. Hal inilah yang coba ditekankan kepada penyintas sehingga kreativitas itu muncul dengan sendirinya. Jadi, di samping bertani, mereka juga punya kreativitas yang bisa menghasilkan nilai-nilai kesejahteraan.