YOGYAKARTA (29 September 2019) - Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Andi ZA Dulung menyampaikan pesan Menteri Sosial mengenai pentingnya pemberdayaan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Dalam sambutannya pada kegiatan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang digelar di Yogyakarta (29/9), ia menekankan bahwa penurunan angka kemiskinan dengan bantuan sosial (bansos) tidak boleh membuat kita berpuas diri. 

Disampaikan pula oleh Andi bahwa penurunan angka kemiskinan dengan hanya mengandalkan bansos bukanlah hal yang permanen. Hal tersebut dikarenakan bansos (dalam hal ini BPNT) adalah progran yang lebih bertujuan untuk menekan pengeluaran KPM.

“Jadi kalau kita tahu, bahwa bansos (BPNT) itu sebetulnya adalah bagian dari program di mana menekan pengeluaran KPM,” kata Andi.

Untuk membuat penurunan angka kemiskinan dalam jangka panjang, diperlukan program-program pemberdayaan yang dapat menciptakan sustainable income (pemasukan berkelanjutan) bagi KPM.

“Pak Menteri menginginkan bahwa penurunan angka kemiskinan yang sebenarnya itu adalah karena keberhasilan program-program pemberdayaan, Jadi program untuk sustainable income,” ungkap Andi.

Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa pemberdayaan dengan pemberian modal kepada KPM akan sulit berjalan dengan baik tanpa adanya perubahan mindset (pola pikir). Perubahan mindset KPM menjadi hal yang sangat penting agar mereka dapat menyelesaikan persoalannya sendiri dan menjadi mandiri. Dengan adanya kemandirian tersebut diharapkan KPM dapat keluar dari kemiskinan.

“Tanpa perubahan mindset, cara berpikir, cara memandang suatu persoalan, orang itu akan sulit menyelesaikan persoalannya sendiri, sulit mandiri,” kata Andi.

Perubahan mindset dari KPM itu sendiri tentunya tidak terlepas dari adanya peran para pendamping. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan sebelumnya bahwa perubahan mindset KPM tidak terlepas dari adanya pendamping yang setia terus menerus mendampingi KPM di lapangan.

“Karena kegigihan teman-teman pendamping, banyak KPM khususnya KPM PKH, berhasil graduasi dan mendapatkan sustainable income, pemasukan secara terus menerus,” pungkas Andi.

Sebelumnya, Direktur PFM Wilayah II, I Wayan Wirawan menyampaikan laporan kegiatan Rapat Konsolidasi Pelaksanaan BPNT di Yogyakarta tersebut.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui hasil capaian kegiatan BPNT Direktorat PFM Wilayah II tahun 2019 yang telah dilaksanakan sampai dengan triwulan ketiga, meningkatkan kualitas pelaksanaan BPNT di Wilayah II, dan membangun kesepahaman dan kesepakatan terhadap pelaksanaan BPNT khususnya di Yogyakarta," tandas I Wayan.