Pringsewu (23 Desember 2024) — Nuraini (36), warga Kelurahan Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, resmi graduasi dari Program Keluarga Harapan (PKH) setelah diwisuda Menteri Sosial Saifullah Yusuf, bersama 31 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) lainnya. Ia graduasi setelah dinyatakan mandiri mengembangkan usahanya. 

Sebelum menjadi KPM PKH, Nuraini dan keluarga hidup dalam keterbatasan. Ia berjualan kue di rumah, sementara sang suami buruh harian lepas.

"Waktu itu penghasilan kami pas-pasan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah anak saja tidak cukup," kata Nuraini, Senin (23/12/2024). 

Pada tahun 2018, Nuraini mulai menerima bantuan PKH setelah lolos verifikasi kelurahan. Dengan komponen bantuan balita senilai Rp750.000/3 bulan dan anak sekolah dasar (SD) Rp 375.000/3 bulan, ia mendapatkan bantuan sebesar total Rp975.000/3 bulan. Bantuan tersebut menjadi penyelamat Nuraini di masa sulit, membantu memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya dan menopang ekonomi keluarganya. 

Selama menjadi KPM PKH, Nuraini rutin ikut Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) yang diadakan oleh Pendamping PKH. Dalam pertemuan itu, Ia mendapatkan berbagai materi berharga, seperti cara mengelola keuangan keluarga, tips bijak meminjam dan menabung, hingga kiat-kiat usaha mandiri. 

"Kami rutin mengadakan P2K2 bagi KPM tiap bulan, per kelompok terdiri dari 30 orang supaya efektif, Nuraini termasuk yang rutin ikut," kata Puspita Anggraini, Pendamping PKH Kelurahan Pringsewu Selatan. 

Puspita tidak hanya memberikan materi terkait manajemen keuangan, tapi mendorong perubahan pola pikir KPM. Ia kerap menekankan pentingnya kemandirian dan mengajak KPM graduasi melalui program pemberdayaan. Hingga akhirnya Nuraini membulatkan tekad untuk mandiri.

"Saya niat graduasi karena malu dengan tetangga, sudah mulai meningkat penghasilan, kenapa masih dapat bantuan PKH," ujar Nuraini. 

Sebagai bagian dari persiapan graduasi, Nuraini menerima tambahan modal usaha dari Program Ekonomi Nusantara (PENA) Kementerian Sosial (Kemensos). Bantuan berupa perlengkapan usaha senilai Rp2,4 juta, seperti oven, loyang dan bahan-bahan untuk membuat kue. Sebelumnya, Ia juga mengikuti pelatihan kewirausahaan melalui tayangan rutin PENA TV. 

Hasilnya, usaha Nuraini sekarang makin berkembang. Dari awalnya hanya berjualan kue sederhana, ia kini menambah usaha baru dengan berjualan pulsa dan kosmetik. 

"Penghasilan dari penjualan kue saja sudah mencapai Rp1 juta tiap minggu," katanya dengan bangga.