JAKARTA (25 Desember 2024) – Kementerian Sosial (Kemensos) memprakarsai penilaian kompetensi berbasis Computer-Assisted Competency Test (CACT) Text2Voice untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) penyandang disabilitas sensorik netra. Ini merupakan sejarah baru bagi kementerian. Penilaian kompetensi (talent pool) dilaksanakan di Ruang Asesmen lantai 7 Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur pada Selasa (24/12/2024).

Berkolaborasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kemensos menghadirkan teknologi inovatif yang menjamin kesetaraan akses bagi pegawai disabilitas sensorik netra dalam pengembangan karir. Langkah ini adalah wujud nyata komitmen Kemensos untuk mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif dan bebas diskriminasi.

Kegiatan penilaian kompetensi, ditinjau langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dan Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara Haryomo Dwi Putranto.

“Ini adalah momen besar inklusivitas serta kesetaraan bagi PNS disabilitas sensorik netra di lingkungan Kemensos, ditambah Kemensos menjadi Kementerian pertama yang melaksanakan ini,” jelas Mensos Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul.

Gus Ipul menambahkan pelaksanaan CACT Text2Voice selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo dimana salah satu unsurnya yaitu penguatan pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran Perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

“Ini adalah tindaklanjut dari UU No 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, dimana seluruh ASN dipetakan kompetensinya dalam rangka pengembangan minat dan karir,” ungkap Haryomo.

Lebih jelas Haryomo menambahkan, bahwa teknologi yang digunakan merupakan pengembangan atas permintaan pengelolaan manajemen ASN yang diajukan oleh Kementerian Sosial. Hal ini didasari adanya tantangan dalam pelaksanaan penilaian kompetensi bagi penyandang disabilitas sensorik netra.

“Jelas bahwa adanya kebutuhan dari Kemensos menjadi sejarah pertama sebuah Kementerian melaksanakan penilaian kompetensi bagi PNS disabilitas netra menggunakan teknologi CACT Text2Voice,” tambah Haryomo.

Kemensos menegaskan perannya sebagai pelopor dalam mewujudkan kesetaraan di lingkungan PNS. Penilaian kompetensi berbasis CACT Text2Voice adalah salah satu bentuk implementasi konkret dari berbagai regulasi, seperti UU No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas, UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, UU No. 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, serta Permenpan RB No. 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta ASN.

CACT Text2Voice memungkinkan pegawai disabilitas sensorik netra untuk mengakses soal ujian kompetensi melalui teknologi text-to-voice (teks ke suara), sehingga mereka dapat mengerjakan ujian tanpa hambatan aksesibilitas.

“Talent pool dengan teknologi ini perlu dilaksanakan mengingat sebagian pegawai Kemensos itu 61 orang adalah penyandang disabilitas. Termasuk didalamnya ada 27 orang disabilitas sensorik netra yang saat ini sedang ikut CACT,” imbuh Gus Ipul seraya meninjau pelaksanaan penilaian kompetensi.

Gus Ipul menyampaikan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya menciptakan kesetaraan di lingkungan ASN.

“Kami sangat bangga menjadi kementerian pertama yang memprakarsai CACT Text2Voice untuk pegawai disabilitas sensorik netra. Kolaborasi dengan BKN dalam pelaksanaan ini menunjukkan bahwa kesetaraan karir adalah hak semua ASN tanpa terkecuali,” ujarnya.
    
Sebagai mitra strategis, Badan Kepegawaian Negara berperan besar dalam memastikan kelancaran pelaksanaan CACT Text2Voice. Teknologi ini telah melalui proses validasi akademis dan dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas informasi, memberikan kesempatan belajar yang setara, mengurangi ketergantungan pada bantuan pihak lain, meningkatkan kemandirian dan rasa percaya diri, serta mendukung pengembangan kompetensi berkelanjutan.

Langkah ini memiliki dampak yang signifikan, tidak hanya bagi individu PNS disabilitas sensorik netra, tetapi juga bagi Kementerian Sosial. Teknologi ini membuka peluang pengembangan karir tanpa diskriminasi, meningkatkan kompetensi pegawai, serta memperkuat kinerja organisasi.

Kemensos berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi kementerian dan lembaga lainnya. “Kami ingin langkah ini menjadi standar nasional. Dengan begitu, semua ASN disabilitas netra di berbagai kementerian dan lembaga memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi,” ujar Gus Ipul.

Haryomo selaku Plt Kepala BKN juga memberikan apresiasi atas prakarsa ini. “Kolaborasi antara Kemensos dan BKN dalam pelaksanaan CACT Text2Voice adalah wujud nyata dari komitmen kita untuk mendukung inklusi dan kesetaraan di lingkungan ASN. Kami percaya, ini akan menjadi awal dari lebih banyak inovasi serupa di masa mendatang,” ujar Haryomo.

Melalui CACT Text2Voice, Kementerian Sosial menunjukkan bahwa inklusivitas tidak hanya menjadi visi, tetapi juga aksi nyata. Keduanya berharap teknologi ini dapat diterapkan di seluruh kementerian dan lembaga lainnya untuk memastikan ASN disabilitas netra memiliki kesempatan yang sama untuk #setaraberkarya dan berkontribusi maksimal bagi bangsa.

Dengan langkah ini, Kementerian Sosial memberikan bukti konkret bagaimana kolaborasi dan inovasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, memberdayakan, dan adil bagi semua.