JAKARTA (30 Desember 2024) - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau Gudang Hadiah Tak Tertebak (HTT) di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Senin (30/12/2024). Ia menyebutkan taksiran harga barang yang tersimpan di gudang milik Kemensos tersebut nilai Rp18 miliar lebih.
"Untuk awal tahun depan ini kita akan mengajukan lelang ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), supaya bisa dilelang ulang," kata Gus Ipul pada kesempatan tersebut.
Sesuai Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Nomor 3 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Undian Gratis Berhadiah (UGB), disebutkan HTT adalah hadiah yang disediakan Penyelenggara UGB tetapi tidak tertebak atau tidak ada pemenangnya.
Sedangkan Hadiah Tidak Diambil Pemenang (HTDP) adalah hadiah yang disediakan Penyelenggara UGB dan telah tertebak atau ada pemenangnya tetapi tidak diklaim hadiahnya dalam jangka waktu tertentu serta tidak bisa diklaim hadiahnya karena tidak sesuai dengan ketentuan peraturan.
Terkait hal ini, Gus Ipul menjelaskan Kemensos akan mengajukan lelang barang-barang tersebut. Lalu, KPKNL yang akan melelang barang-barang tersebut. Sebelum dilelang, Kementerian Keuangan yang akan menilai barang tersebut.
"Sebelum ini juga ada lelang-lelang, ada yang laku. Sebelumnya, saya dapat laporan ada Mercy," katanya.
Mekanisme Lelang
Salah satu barang mewah yang akan dilelang misalnya mobil mewah Rolls-Royce yang pernah menjadi hadiah undian Batik Air. Mobil ini pernah dilelang sebanyak dua kali.
"2016, Batik Air Terbang, Pulang Bawa Ini (Rolls-Royce), tapi ternyata nggak ada yang ambil," kata Gus Ipul
Ia menduga pemenang mobil Rolls Royce tersebut tak mengambil hadiah undian karena harus membayar pajak. Akibatnya, mobil tersebut tak jadi diambil dan akhirnya dilelang.
"Ternyata dilelang, nggak ada yang beli juga," katanya.
Ia menyebutkan Rolls-Royce tersebut menjadi hadiah undian pada tahun 2016. Rolls-Royce memiliki nilai awal Rp8,3 miliar. Dua kali dilelang, tapi belum ada peminatnya.
"Setelah itu belum dilelang lagi. Coba itu kita lelang," katanya.
Ia mengatakan Kemensos akan menyusun mekanisme lelang HTT dibuat lebih transparan pada 2025. Meski begitu, tak semua pengajuan permintaan penggunaan hasil lelang bisa dipenuhi.
"Di samping ada syarat-syaratnya, kita bergantung pada anggaran yang kita miliki. tapi boleh semua untuk mengajukan," katanya.
Lebih lanjut, Dirjen Pemberdayaan Sosial, Mira Riyati Kurniasih mengatakan barang-barang yang disimpan di Gudang HTT merupakan hadiah tidak tertebak atau hadiah yang tidak diambil pemenangnya. Saat penentuan pemenang, pemenang bersangkutan tidak mengklaim hadiah tersebut.
"Atau dihubungi terus menerus, dia tidak mengambil barang tersebut, sehingga secara aturan, regulasi Permensos Nomor 3 Tahun 2024 itu sendiri diserahkan ke Kemensos," kata Mira.
Ia mengatakan pada 2023, Kemensos sempat melelang mobil Mercy dengan nilai Rp260 juta. Sementara, untuk mobil Rolls-Royce sudah dua kali dilelang.
"Pertama di Rp6 miliar tapi belum ada peminat, tahun 2020 kemarin sudah Rp3,6 miliar tapi belum ada peminat, dan ini akan segera dilakukan pelelangan kembali," katanya.
Mira menjelaskan HTT juga ada yang berupa barang habis pakai atau ada kadaluarsa seperti voucher, makanan, hingga kosmetik. HTT kategori habis pakai segera disalurkan kepada masyarakat.
"Yang dilelang adalah barang-barang yang dianggap barang mewah yang tidak bisa disalurkan kepada masyarakat," katanya.
Ia menyebutkan barang mewah yang akan dilelang misalnya tas Louis Vuitton, emas batangan, logam mulia dan jam tangan mewah.
"Totalnya sekitar Rp18 miliar, total keseluruhan logam mulia dengan emas adalah Rp3 miliar, dan ini disimpan di safety box mandiri kalau untuk emas, biar lebih aman, tidak di sini," katanya.
Mira mengatakan hasil lelang akan masuk ke kas negara. Lalu Kemensos akan langsung menyalurkannya untuk dana hibah dalam negeri.
"Masuk di dalam PNBP pungutan negara bukan pajak, setelah itu kita bisa mengajukan untuk program-program Kemensos, karena itu masuk ke dalam DIPA Kemensos," katanya.
Penyaluran Hasil Lelang Pasti Transparan
Gus Ipul menuturkan Kemensos akan menjunjung tinggi keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas dalam proses lelang hingga penggunaannya. Sehingga, bisa dipertanggungjawabkan dan ditujukan untuk kepentingan masyarakat luas.
Hasil lelang juga akan diperuntukkan untuk infrastruktur dasar masyarakat seperti penyediaan air bersih, rumah tidak layak huni, dan penanganan bencana.
"Juga bantuan-bantuan lain ke lembaga yang ada di desa atau di manapun yang mengajukan ke kami sesuai mekanisme," katanya.
Ia mengatakan ada mekanisme penggunaan dan penyaluran hasil lelang. Mekanisme tersebut tentunya memungkinkan bagi semua orang untuk mengaksesnya.
"Tapi tentu acuan-acuan tidak semua bisa dipenuhi. Acuan-acuan yang ada nanti akan diasesmen oleh tim, kemudian dari situ akan ditetapkan siapa yang memperoleh bantuan," katanya.