CIPUTAT (15 April 2020) - Kementerian Sosial melalui Ditjen
Perlindungan dan Jaminan Sosial secara bertahap terus mendistribusikan bansos
sembako kepada masyarakat terdampak COVID-19. Dengan tetap memfokuskan
distribusi bantuan ke DKI Jakarta, Kemensos memperhatikan titik-titik lain di
kawasan penyangga Ibu Kota yang menjadi zona merah.
Hari ini, Kemensos mendistribusikan bansos
sembako ke Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan
(Tangsel). Kawasan ini menjadi sasaran distribusi bantuan karena Kelurahan
Jombang, Kecamatan Ciputat, merupakan wilayah dengan statistik tertinggi di
Tangsel.
Selain itu, secara ekonomi juga merupakan
kawasan paling terdampak. “Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih atas
bantuan dari Kementerian Sosial. Bantuan ini sangat berarti bagi warga kami.
Karena selain di wilayah ini cukup tinggi jumlah penderitanya, juga secara
ekonomi dampaknya cukup berat,” kata Camat Ciputat Andi Patabai, usai menerima
bantuan, di Ciputat, Rabu (15/04/2020).
Andi menyatakan, pandemi COVID-19 telah
membawa dampak ekonomi bagi warga setempat, mulai pedagang kaki lima yang
berhenti berjualan, buruh yang tudak bekerja, hingga karyawan yang dirumahkan.
Dari tujuh kelurahan di Ciputat, Kelurahan Jombang yang paling terdampak, dan
juga merupakan daerah dengan penduduk terbesar terdiri dari 110 RT.
Andi memastikan, bansos sembako yang
penyalurannya di bawah Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam
(PSKBA) ini akan sangat berarti untuk warganya.
“Bantuan ini membantu meringankan beban
masyarakat. Terima kasih kepada Kementerian Sosial,” katanya. Hari ini Kemensos
memberikan 2.000 paket sembako dan 2.000 porsi makanan siap saji. Bantuan dari
Ditjen Linjamsos tersebut diserahkan oleh Penasehat Dharma Wanita Persatuan
Kementerian Sosial Grace P. Batubara yang juga mewakili Organisasi Aksi
Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju.
Grace menyatakan, bantuan ini diberikan
menunjukkan bahwa negara hadir di tengah-tengah bencana. Hal ini juga sejalan
dengan tagline #KemensosHADIR. “Kami hadir di tengah masyarakat khususnya saat
bangsa kita mengalami pandemi COVID-19,” katanya.
Bansos Sembako memang ditujukan untuk
masyarakat pekerja informal yang terdampak COVID-19, khususnya di DKI Jakarta
terlebih dahulu karena statusnya yang sangat terdampak dan menjadi zona
merah.
“Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan
kami melebar ke luar dari DKI Jakarta seperti saat ini di Jombang, Tangerang
Selatan dimana kami mendapat informasi dari teman-teman yang mencari data,
khususnya masyarakat yang rentan miskin dan terdampak,” katanya.
Bansos Sembako dikelola oleh PSKBA dengan
mengaktifkan Dapur Umum yang menempati Posko Bantuan Sosial di Taman Makam
Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata Jakarta. Dapur Umum yang didukung 150
personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) ini, memproduksi 6000 porsi makanan siap
saji dan mendistribusikan 6000 paket sembako.
Posko yang mulai beroperasi 7 April lalu itu,
akan menyalurkan 300.000 paket Bansos Sembako kepada masyarakat.
Sesuai Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020
tanggal 10 Maret 2020 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun
2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Kementerian Sosial RI berperan sebagai anggota pelaksana unsur Kemenko PMK
dalam gugus tugas yang telah ditetapkan tersebut.
Maka dari itu, bantuan khusus berupa Paket
Sembako untuk warga DKI Jakarta ini merupakan salah satu implementasi dari
ketentuan di atas, sebagai bagian dari dukungan Kemensos pada rencana
operasional percepatan penanganan COVID-19 yang ditetapkan oleh Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19.
Biro
Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI