JAKARTA, (28 MEI 2021) - Dalam rangka memperkuat mitigasi bencana di daerah rawan bencana, Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta kepada pemerintah daerah provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mempersiapkan dua hal.

 

Pertama, fasilitasi pelatihan kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana) di masing-masing daerah. Kementerian Sosial secara berkala melakukan pelatihan peningkatan kapasitas relawan Tagana.

 

"Saya mohon sekali lagi kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan kecepatan merespon (bencana). Saya berharap pemda turut memfasilitasi dan pelatihan-pelatihan ini terus dilakukan. Mari bekerja sama dengan seluruh pihak," kata Mensos Risma saat konferensi video dengan Dinas Sosial dan Tagana provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), di Jakarta, Jumat (28/05).

 

Kedua, lanjutnya, meminta kepada pemerintah daerah provinsi untuk menginventarisasi buffer stock atau stok persediaan di daerah masing-masing, termasuk persediaan peralatan dan cadangan makanan.

 

"Nanti saya minta laporan dari masing-masing daerah kemudian kami akan evaluasi untuk mematangkan persediaannya di wilayah masing-masing," katanya.

 

Mensos mengatakan, saat ini Kementerian Sosial telah mengirimkan stok logistik untuk Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sementara untuk Provinsi Jawa Timur, stok logistik disimpan di gudang di Kota Solo.

 

"Untuk provinsi Bali, NTB, dan NTT, kami sudah kami juga telah kirimkan stok logistik baik peralatan maupun makanan siap saji dan makanan anak,” katanya.

 

Kedua hal tersebut sesuai dengan tugas Kementerian Sosial dalam penanganan bencana salah satunya berperan dalam penyediaan sarana dan prasarana logistik dan penguatan SDM Penanggulangan Bencana seperti Tagana, Pelopor Perdamaian, dan keterlibatan masyarakat lainnya.

 

"Sekali lagi, saya tidak berharap bencana terjadi, tetapi persiapan dan kesiagaan harus terus kita lakukan terus menerus. Saya mengingatkan buffer stock harus siap di wilayah-wilayah rawan bencana. Juga terus mengingatkan warga bahwa kita tidak boleh lengah," kata Mensos.