SERANG (4 Maret 2024) - Braim B. Arsidi (68) dan Jasimah (65) sudah 4 tahun berjuang merawat anak mereka yang mengalami skizofrenia. Sambil membenahi kursi di halaman rumahnya, Jasimah bercerita tak menyangka ada tim Kemensos yang membawa berbagai bantuan ke rumahnya.
"Alhamdulillah, tau-tau datang ke rumah. liat ibu gak ada kasur dibeliin kasur, liat gak ada bantal dibeliin bantal, lemari, dibeliin beras, dibawain peralatan dapur, ada baju sekolah juga untuk cucu. Ini diajak berobat juga," kata Jasimah di kediamannya di Desa Sujung, Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang.
Sejak berita sepasang lansia mengemis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ini mencuat di media online, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengarahkan tim untuk merespon cepat.
Kemensos segera melakukan asesmen dan menyerahkan bantuan sesuai kebutuhan. "Ini merupakan tindak lanjut penanganan. Kita sudah memberikan bantuan sesuai hasil asesmen. Proses selanjutnya yaitu penanganan anaknya yang diidentifikasi mengalami gangguan jiwa," kata Rinto Indratmoko, Kepala Sentra Galih Pakuan Bogor yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos.
Braim yang akrab disapa Ibrahim mengalami kebutaan akibat glukoma dan katarak serta pendengarannya yang melemah. Di rumah semi permanen berukuran 40 m² beralaskan tanah dan tembok bata merah, sepasang lansia ini tinggal bersama 2 anak dan 2 cucu. Anaknya yang bernama Jainudin (44) mengalami skizofrenia selama 4 tahun sejak diceraikan istrinya.
Anaknya yang bernama Jainul Abidin (46) bekerja serabutan dengan pendapatan Rp. 50 ribu - Rp. 100 ribu per hari. Dengan pendapatan itu, Jainul harus bisa membiayai 2 anaknya yang salah satunya masih sekolah.
Atas kondisi itu, Kemensos telah menyerahkan Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa alat bantu dengar bagi Ibrahim, perlengkapan sekolah dan sepeda bagi cucu ibrahim dan Jasimah, paket sembako, paket nutrisi dan buah, paket kebersihan diri, perlengkapan ibadah hingga perlengkapan rumah tangga.
Bantuan kewirausahaan juga diberikan berupa bebek betina 31 ekor, bebek jantan 1 ekor dan perlengkapan ternak bebek. Bantuan usaha ini dikelola oleh Jainul Abidin.
Sambil menyerahkan bantuan usaha, Kemensos juga membujuk dan memberikan psikoedukasi agar sepasang lansia ini agar tidak lagi mengemis. Bantuan usaha ini bisa menjadi sumber pemenuhan kebutuhan sehari-hari keluarga Ibrahim.
Kemensos juga telah membawa Ibrahim melakukan screening mata di RS Mata Ahmad Wardi, cek kesehatan bagi Ibrahim dan Jasimah di RSUD Provinsi Banten, serta memberi bantuan permakanan lansia bagi keduanya.
Kemensos akan mendampingi Jainudin menjalani pengobatan di RSJ Marzoeki Mahdi Bogor selama 18 hari dan memberikan bantuan permakanan bagi disabilitas. "Mudah-mudahan anak ibu cepet pulang, cepet sehat, biar kumpul lagi dirumah," kata Jasimah dengan mata berkaca-kaca.
Pasca perawatan di RSJ, Jainudin akan dibawa ke Sentra Galih Pakuan Bogor untuk menjalani proses rehabilitasi sosial. Sentra juga akan terus memonitor usaha ternak bebek petelur yang dijalankan Jainul Abidin.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Beri Bantuan Ternak Bebek, Kemensos Bujuk Lansia di Serang Tak Lagi Mengemis
04/03/2024