JAKARTA (14 Agustus 2020) - Sebagai dukungan terhadap tugas penanganan pandemi COVID-19, Kementerian Sosial terus mengalami penambahan. Saat ini, anggaran Kementerian Sosial mencapai Rp134,008 triliun.

 

Dengan anggaran yang terus meningkat di tahun 2020, Menteri Sosial Juliari P. Batubara menginstruksikan kepada jajarannya, untuk percepat penyerapannya dan harus selesai di bulan November 2020. Pernyataan Mensos Juliari disampaikan dalam Rapat Pimpinan Kementerian Sosial tahun 2020, yang dilaksanakan di Jakarta, kemarin.

 

“Saya minta, dengan anggaran yang terus meningkat, agar penyerapan dijaga dan ditingkatkan. Saat ini, di antara 5 kementerian dengan anggaran terbesar, realisasi anggaran Kemensos masih tertinggi. Nah, ini perlu diijaga dan ditingkatkan, dan harus selesai di bulan November,” katanya di Jakarta (14/08).

 

Kepada semua pimpinan di unit kerja terutama Eselon I dan II, ia menginstruksikan agar memantau secara harian (day to day) pelaksanaan penarikan dana mulai pertengahan Agustus ini sampai akhir November. “Untuk semua pimpinan di unit kerja terutama Eselon I dan II, agar mencermati laporan penyerapannya secara harian,” katanya.

 

Sebagaimana diketahui, anggaran Kemensos mengalami beberapa kali penambahan. Semula, Anggaran Kemensos pada TA 2020 ditetapkan sebesar Rp62,77 triliun. Untuk mendukung penugasan di bidang program perlindungan sosial sebagai bagian jaring pengaman sosial dampak COVID-19, Kemensos mendapat tambahan sehingga anggaran menjadi Rp104,4 triliun, sebelum akhirnya saat ini menjadi Rp124,76 triliun.

 

Sejak pekan, ini, anggaran Kemensos kembali mendapat tambahan, sehingga menjadi Rp134,008 triliun. Dengan anggaran jumbo, Kemensos tetap dapat mengelolanya dengan baik. Per tanggal 13 Agustus 2020, dengan anggaran Rp134,008 triliun, realisasi anggaran Kemensos mencapai Rp75,583 triliun (56,40%). Anggaran tinggi, dan penyerapan tinggi. Namun Mensos Juliari tetap meminta jajarannya untuk: Gaspol !!

 

Tingginya penyerapan sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo kepada para menteri agar terus meningkatkan realisasi atau serapan anggaran. “Diharapkan dapat membantu menopang daya beli masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian, di samping tetap membantu masyarakat lebih khusus lagi memasuki kuartal III tahun 2020,” kata Menteri Ari.

 

Pada Agustus minggu akhir ini, Mensos Juliari minta jajarannya untuk mencairkan Rp17 triliun lebih sebagai penguatan dan sekaligus memberikan kontribusi kepada pergerakan ekonomi.

 

Langkah terbaru Kemensos untuk terus meningkatkan daya ungkit terhadap perekonomian dan pemenuhan kebutuhan dasar adalah dengan meluncurkan Bansos Beras dari Bulog yang disalurkan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Total sasaran dalam program ini sebanyak 10 juta KPM.

 

Sementara Bansos Uang Tunai disalurkan untuk sebanyak 9 juta peserta Program Sembako (BPNT) yang tidak menerima PKH, dengan uang tunai senilai Rp500 ribu/KPM dalam sekali salur. “Untuk Bansos Beras didistribusikan  15 kg beras/bulan/KPM selama tiga bulan, dan dalam bulan agustus ini akan disalurkan sekaligus 2 kali @ 15 kg (30 kg) utk setiap KPM, Kemudian untuk Bansos Uang Tunai sekali salur senilai Rp500 ribu/KPM,”  akan tersalurkan," katanya.

 

Rapim Kemensos dihadiri 50 orang pejabat Eselon I dan II  Kementerian Sosial ,13 Agustus 2020 dari mulai jam 10.00 hingga jam 17.30 WIB, dengan protokol kesehatan yang ketat. Sebelum masuk ruangan semua peserta diwajibkan melakukan rapid test, mengenakan masker, dan menjaga jarak.

 

Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI