JAKARTA (12 Desember 2024) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengapresiasi International Non-Government Organization (INGO) yang telah mendukung Kementerian Sosial dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Bahkan beberapa di antara INGO itu telah berjalan bersama dengan Kementerian Sosial sejak beberapa dekade lalu.

“Kita tau Indonesia luas sekali, kita sudah bekerja berkelanjutan, tapi kalau kolaborasi itu pasti jauh lebih baik,” kata Gus Ipul, sapaan akrab Mensos Saifullah Yusuf ketika menyambut audiensi dari enam Internasional NGO di Kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Sebanyak enam Internasional NGO yang bergerak di bidang kemanusiaan itu telah menjalin kerja sama dengan Kemensos. Ke enam Internasional NGO itu antara lain Aids Healthcare Foundation (AHF), Oxfam, Childfund International, Tearfund, Chatolic Relief Services (CRS), dan Church World Service (CWS).

Pada kesempatan itu, Gus Ipul memaparkan 12 sasaran kerja Kemensos yang mana juga beririsan dengan kegiatan yang telah dilakukan oleh Internasional NGO tersebut.

“Bapak ibu sekalian punya concern di beberapa bidang yang beririsan dengan tugas Kemensos,” ucap Gus Ipul.

Gus Ipul mengungkapkan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Internasional NGO tersebut juga menjadi fokus Kemensos dalam mewujudkan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Indonesia. Seperti misalnya penyediaan lapangan pekerjaan, pemenuhan kebutuhan pangan dan tempat tinggal yang layak, dukungan lingkungan kaitannya dalam penanganan bencana.

“Kemudian juga sebagaimana yang telah disebutkan, dan ini menjadi tugas Kementerian sosial, yaitu penguatan peran perempuan dan perlindungan anak,” ucap Gus Ipul.

Gus Ipul menyebutkan, Kemensos melalui sentra-sentra di daerah secara langsung menangani anak telantar, anak-anak pekerja migran, perempuan rentan yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya dan membutuhkan perhatian dari berbagai pihak.

“Jadi saya ucapkan terima kasih kepada LSM yang sudah peduli dan perhatian kepada isu anak dan perempuan ini,” ucap Gus Ipul.

Selain itu, Gus Ipul turut menggarisbawahi peran Internasional NGO yang telah melakukan berbagai upaya dalam perwujudan kesetaraan terhadap penyandang disabilitas.

“Jadi ini tugas kita yang harus kita tangani, maka disabilitas memang harus dilindungi, dihormati hak-haknya dan difasilitasi serta didorong untuk mandiri,” kata Gus Ipul.

Salah satu perwakilan dari Internasional NGO yang hadir, Maria Lauranti, Country Director Oxfam menyebutkan, kerja sama dengan Kemensos telah terjalin sejak tahun 1957 dan saat ini pihaknya bersama Kemensos berkolaborasi pada beberapa program di delapan provinsi Indonesia.

“Kami menggunakan pendekatan yang ingin melengkapi unsur pemerintahan di tiga pilar yaitu kepemimpinan perempuan, pemberdayaan ekonomi, dan isu lingkungan serta keadilan iklim,” ucap Maria.

Keberadaan berbagai Internasional NGO atau ormas asing yang selama ini telah bekerja sama dengan Kemensos tersebut juga turut diapresiasi oleh Direktur Keamanan Diplomatik, Kementerian Luar Negeri, Agung Cahaya Sumirat, yang dalam kesempatan ini berkapasitas sebagai koordinator Tim Perizinan Organisasi Masyarakat Asing (TPOA).

“Saat ini tim TPOA mengelola sekitar 46 Internasional NGO/ormas asing yang ada di Indonesia. Mengingat tidak semua ormas asing terdaftar di tim TPOA. Saya berterima kasih dengan ormas asing yang telah mengikuti prosedur dan ketentuan yang telah ada,” ucap Agung.

Agung menyebutkan, Kementerian Luar Negeri menjadi koordinator tim TPOA yang beranggotakan sembilan kementerian/lembaga. Sebanyak 46 ormas asing berada dalam pengelolaan dari Tim TPOA, termasuk perizinan dan legalitasnya. Tim TPOA juga memiliki peran dalam memperkuat monitoring dan evaluasi kinerja ormas asing yang melaksanakan kegiatannya di Indonesia.

“Ini kemitraan yang sangat baik, bahwa ormas asing berkontribusi pada pembangunan di Indonesia. Namun untuk memastikan bahwa rencana kerja itu sejalan dengan rencana kerja Pemerintah Indonesia, ini tetap dilakukan monitoring dan evaluasi,” ucap Agung.

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan dari Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) yang turut menjadi anggota dalam tim TPOA tersebut.

“Kemensetneg sebagai anggota, memberi masukan terhadap Kemenlu dalam perizinan ormas asing, termasuk mendampingi kerja sama antara Kemensos dengan delapan ormas asing. Kami mendapati kerja sama ini telah berjalan cukup baik selama ini,” ucap salah seorang perwakilan dari Kemensetneg.

Di akhir kesempatan, Gus Ipul menyatakan dukungannya atas terjalinnya kerja sama antara Kemensos dengan Internasional NGO yang telah berjalan lama tersebut.

“Kami terbuka untuk kerja sama ini kita lanjutkan, apalagi sudah ada rekomendasi dari Kemenlu dan Kemensetneg dalam tim TPOA, ini legal dan sudah puluhan tahun bersama Kemensos, mari kita lanjutkan apa yang sudah baik,” kata Gus Ipul. (*)