MAKASSAR (12 Oktober 2023) – Di antara sekian banyak peserta dan delegasi perhelatan internasional ASEAN High-Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership Beyond 2025 di Kota Makassar banyak kisah haru tentang perjuangan seorang anak manusia.
Zizi— seorang remaja putri kelas 9 mampu menyihir peserta AHLF di sesi Gala Dinner dan Art Perfomance di Fort Rotterdam. Suara emasnya mengalun membawakan tiga lagu ‘Lyodra’ dari Sang Dewi, Easy On dari Adelle dan You Take My Breath Away dari Queen.
“Aku sudah berlatih bernyanyi sejak umur 5 tahun dan bermain piano sejak 3 tahun dengan segala perjuangan karena situasi serba terbatas baik sekolah karena di SLB maupun belajar musik, ” ucap pemilik nama lengkap Allafta Hirzi Sodik itu.
Namun, Zizi cukup beruntung mendapatkan dukungan luar biasa dari orangtua khususnya sang mamah yang menjadi guru home schooling di rumah dan berjuang agar bisa sekolah TK dan SD SLB di Jakarta Selatan.
“Jarak sekolah itu cukup jauh dengan tempat tinggal. Saat itu sekolah inklusi TK dan SD harus ke Jakarta Selatan dan kami pulang ke Cibubur. Itu butuh perjuangan banget, ” ujar mamah Zizi.
Saat bisa hadir di acara AHLF di Makassar, Zizi mengaku sangat senang. Tidak sekedar bisa menghibur peserta dari 13 Negara yang terdiri dari 9 negara ASEAN, 1 Negara Observer yakni Timor Leste, serta 3 Negara ASEAN Partners yaitu US, UK dan Australia.
“Ada perasaan bahagia dan bangga bisa menghibur, sekaligus ada harapan bagi orang-orang seperti kami para penyandang disabilitas sensorik netra agar nasib kami bisa lebih baik, mandiri dan terus berkarya diberikan kesempatan yang sama, ” ucapnya, penuh harap.
Perjuangan memang tidak pernah mengkhianati hasil. Berbagai rintangan telah dirasakan oleh Zizi, tapi berujung manis dengan meraih sederet prestasi yang membanggakan kedua orangtua dan spirit bagi sesama.
“Temen-temen semuanya, bakat itu harus digali setelah ketemu terus kembangkan. Percayalah karya yang didasari dengan hati pasti menghasilkan yang terbaik, walau secara fisik tidak melihat tapi mata hati bisa merasakan keindahan yang luar biasa, ” kata Zizi.
Zizi— seorang remaja putri kelas 9 mampu menyihir peserta AHLF di sesi Gala Dinner dan Art Perfomance di Fort Rotterdam. Suara emasnya mengalun membawakan tiga lagu ‘Lyodra’ dari Sang Dewi, Easy On dari Adelle dan You Take My Breath Away dari Queen.
“Aku sudah berlatih bernyanyi sejak umur 5 tahun dan bermain piano sejak 3 tahun dengan segala perjuangan karena situasi serba terbatas baik sekolah karena di SLB maupun belajar musik, ” ucap pemilik nama lengkap Allafta Hirzi Sodik itu.
Namun, Zizi cukup beruntung mendapatkan dukungan luar biasa dari orangtua khususnya sang mamah yang menjadi guru home schooling di rumah dan berjuang agar bisa sekolah TK dan SD SLB di Jakarta Selatan.
“Jarak sekolah itu cukup jauh dengan tempat tinggal. Saat itu sekolah inklusi TK dan SD harus ke Jakarta Selatan dan kami pulang ke Cibubur. Itu butuh perjuangan banget, ” ujar mamah Zizi.
Saat bisa hadir di acara AHLF di Makassar, Zizi mengaku sangat senang. Tidak sekedar bisa menghibur peserta dari 13 Negara yang terdiri dari 9 negara ASEAN, 1 Negara Observer yakni Timor Leste, serta 3 Negara ASEAN Partners yaitu US, UK dan Australia.
“Ada perasaan bahagia dan bangga bisa menghibur, sekaligus ada harapan bagi orang-orang seperti kami para penyandang disabilitas sensorik netra agar nasib kami bisa lebih baik, mandiri dan terus berkarya diberikan kesempatan yang sama, ” ucapnya, penuh harap.
Perjuangan memang tidak pernah mengkhianati hasil. Berbagai rintangan telah dirasakan oleh Zizi, tapi berujung manis dengan meraih sederet prestasi yang membanggakan kedua orangtua dan spirit bagi sesama.
“Temen-temen semuanya, bakat itu harus digali setelah ketemu terus kembangkan. Percayalah karya yang didasari dengan hati pasti menghasilkan yang terbaik, walau secara fisik tidak melihat tapi mata hati bisa merasakan keindahan yang luar biasa, ” kata Zizi.