JAKARTA (25 Agustus 2022) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menjenguk Almahyra Khawla Rachman (11 bulan), bocah perempuan mengalami penyumbatan saluran empedu dan terindikasi menderita atresia bilier (kerusakan hati). Almahyra bersama ibunya, Fadya Arrahmahwati (26) menempati rumah singgah BamuIs BNI di kawasan Jakarta Pusat.
Tiba di lokasi (24/08), Mensos langsung disambut Almahyra yang tampak riang dalam pangkuan ibunya. “Hai Almahyra, haaii, lagi apa?” kata Mensos, disambut Almahyra yang menggerak-gerakkan tangannya.
Almahyra – disapa Alma, merespon dengan baik percakapan dengan Mensos. Alma tampak tertawa dan bertepuk tangan.
Matanya merespon lawan bicara, lalu ia tertawa dan bertepuk tangan. Mensos juga membuka mainan yang menjadi hadiah untuk warga Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, itu.
Dalam kesempatan itu, Mensos mendengarkan penjelasan Fadya terkait riwayat tindakan medis terhadap Almahyra dan bagaimana rencana tindakan medis ke depan. Kepada media, Mensos menyatakan, pengobatan Almahyra memang sudah dibantu oleh BPJS Kesehatan.
Namun biaya yang harus dikeluarkan tidak hanya untuk perawatan medis. Namun juga perlu dukungan finansial untuk kebutuhan sehari-hari, seperti penyediaan kebutuhan makanan, vitamin, dan juga susu khusus yang tidak diganti oleh BPJS.
“Memang biaya pengobatan sudah dicover BPJS. Namun ada kebutuhan lain seperti untuk makanan, vitamin, mungkin juga transportasi dan juga susu khusus, itu kan tidak. Alma ini perlu susu khusus ya. Cukup mahal,” kata Mensos kepada media.
Kemensos membantu Alma untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat di luar tindakan medis. Untuk kebutuhan medis yang bersifat berlanjut dari waktu ke waktu, secara administratif tidak bisa didukung oleh anggaran Kemensos.
“Oleh karena itu, di sini ada kitabisa. com yang menyerahkan donasi dari masyarakat,” kata Mensos.
Dalam kesempatan itu, Fadya menyatakan ucapan terima kasih dan apresiasi atas bantuan Kemensos dan kesediaan Mensos hadir melihat langsung kondisi Almahyra. “Bantuan Kemensos sangat berarti. Misalnya untuk susu, itu mahal dan habis dalam 2-3 hari. Jadi terima kasih atas bantuan Mensos, sangat bermanfaat,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kemensos menyerahkan bantuan Atensi berupa susu peptamen junior 10 kaleng, pampers 4 ball, underpad 1 pack isi 10, perlengkapan bayi tisu kering, sabun shampoo, vitamin prove D3 drops 1 botol, apialys 7 botol, ferriz 2 botol, termos air panas satu buah, pakaian bayi 6 setel, kaos kaki bayi 6 pasang, dan mainan anak 3 jenis.
Sebelumnya, Mensos telah bertemu dengan Almahyra, saat bocah perempuan ini menjalani perawatan di RS Cipto Mangunkusumo, Mei 2022. Pada 11 Mei 2022, Kemensos juga telah menyerahkan bantuan kepada Almahyra.
Pada pertemuan kali ini, secara simbolik diserahkan donasi melalui kitabisa. com sebesar Rp60.891.578 dari donatur sebanyak 2.797 orang. Untuk keperluan pengobatan, Almahyra beserta ibunya berada di Rumah Singgah Bamuis, di kawasan Kenari, Jakarta Pusat, sejak sekitar 8 bulan lalu.
Almahyra lahir di RSIA Melati Husada Malang, 28 Agustus 2022. Setelah umur satu bulan matanya mulai kuning, BAB warna dempul, BAK berwarna pekat seperti teh. Almahyra dirujuk untuk melakukan tes darah, cek bilirubin, fungsi hati dan USG abdomen.
Hasil tersebut menunjukan bilirubin tinggi, fungsi hati diatas batas normal, dan suspek atresia bilier (kerusakan hati). Sejak Oktober 2021 Almahyra dirujuk ke RSCM untuk layanan medis lanjutannya. Ke depan, Almahyra dijadwalkan menempuh operasi untuk transplantasi hati.
Hadir mendampingi Mensos, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Pepen Nazaruddin didampingi Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kanya Eka Santi dan Kepala Sentra Handayani di Jakarta Romal Sinaga.
Pada Kesempatan tersebut, Menteri Risma dan jajarannya juga berkesempatan mengunjungi empat anak lain yang juga mendapatkan perawatan di Rumah Singgah Bamuis. Mereka adalah Sinta Naviza (11) penderita hidrosefalus (menumpuknya cairan di dalam rongga otak) yang berasal dari Bandar Lampung, Raya Putri Subakja (4) dari Cirebon yang menderita atresia bilier (gangguan aliran cairan empedu), Khairani Julia Putri (7) dari Kepulauan Riau yang menderita down syndrome serta Nadia Almahira (3) yang menderita hidrosefalus dan cerebral palsy (kelainan perkembangan otak).
Masing-masing anak juga turut menerima bantuan dari Kementerian Sosial RI berupa susu, diaper, mainan anak, kebutuhan perawatan dan pengobatan dan juga akan dimasukkan dalam situs donasi kitabisa. com untuk mendapatkan penggalangan dana dan donasi dari masyarakat.
Selanjutnya untuk menindaklanjuti kondisi Almahyra, tim Sentra Handayani di Jakarta kemudian melakukan koordinasi dengan RSCM serta pihak terkait lainnya untuk penanganan dan pendampingan medis lanjutan bagi Almahyra, memberikan pendampingan, motivasi dan penguatan kepada orang tua Almahyra serta Parenting skill kepada orang tua agar dapat memberikan pengasuhan, perawatan yang baik kepada Almahyra.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI