TASIKMALAYA (19 Juni 2020) -
Memasuki bulan Juni 2020, Menteri Sosial Juliari P. Batubara dan jajarannya
mengintensifkan distribusi bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat terdampak COVID-19. Langkah ini untuk memastikan bansos tersalurkan sesuai periode waktu
tiga bulan, yakni April, Mei dan Juni 2020.
Hari
ini (19/06), Mensos akan bergerak ke tiga daerah, yakni Kabupaten Garut,
Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya. Para pejabat Eselon I Kemensos
juga bergerak ke jumlah daerah dengan agenda sama, yakni untuk mengakselerasi
penyaluran BST.
Hal
ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar negara hadir di saat rakyat
yang terkena musibah. Juga agar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) secepat mungkin
mendapat bantuan dari pemerintah.
“Ya
saya memang sudah perintahkan semua jajaran Eselon I dan Staf Khusus untuk
turun lapangan. Kami turun ke berbagai daerah. Tujuannya untuk mengakselerasi
dan memastikan distribusi bansos agar mencapai target yang sudah ditetapkan
sampai akhir bulan Juni ini,” kata Mensos Juliari (19/06).
Kemensos
menargetkan, pekan ini penyaluran BST Tahap II selesai didistribusikan.
Sehingga pada sisa pekan pada bulan Juni ini, sudah bisa maksimal untuk
penyaluran pada Tahap III, atau tahap terakhir. Begitu juga untuk penyaluran
bansos sembako untuk wilayah Jabodetabek – yang sudah masuk Tahap V.
Semua
jajaran Kemensos dikerahkan termasuk dengan bersinergi dengan berbagai
komunitas. Seperti ormas pemuda, kalangan pesantren, mahasiswa,
pekerja seni dan film, serta
elemen masyarakat lainnya.
Untuk
memperkuat akselerasi, Mensos juga memerintahkan kepada direksi PT Pos agar
meningkatkan dan memudahkan layanan kepada penerima manfaat. Caranya dengan
menambah titik bayar, loket-loket, dan titik penyaluran, dengan pendekatan
komunitas, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan di era new normal
ini.
Mensos
Juliari meminta PT Pos membuka loket di kantor desa, kantor kelurahan, sekolah,
atau lokasi yang mudah diakses KPM. “Untuk meningkatkan volume penyaluran, dan
memberikan kesempatan lebih luas dan mudah melayani KPM yang menerima BST,”
katanya.
Mensos
juga memerintahkan PT Pos untuk memperpanjang durasi penyaluran. “Saya minta PT
Pos memperpanjang waktu operasional. Ini dalam rangka memastikan KPM dapat
terlayani secara optimal,” ia menambahkan.
Kepada
ibu-ibu dan bapak-bapak para KPM yang lansia dan disabilitas berat tidak perlu
ke Kantor Pos. “Cukup menunggu di rumah nanti bantuan akan diantarkan petugas
PT Pos. Untuk KPM yang rumahnya di daerah sulit penyaluran bantuannya melalui
komunitas seperti di RT/RW atau kelurahan di balai desa terdekat,” katanya.
Mengutip
pesan Presiden, KPM dipesan agar dimanfaatkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. “Jangan dibelikan rokok, lipstiK, pulsa, dan lainnya. Selama
proses pengambilan bantuan harap memperhatikan protokol kesehatan dengan
menjaga jarak supaya tidak tertular virus korona,” kata Mensos.
Bantuan
Sosial Tunai untuk Provinsi Jawa Barat yang disalurkan berjumlah
Kota
Tasikmalaya dialokasikan sebanyak 11.564 KPM dengan nilai bantuan sebesar
Rp19.836.000.000. Dan untuk Kabupaten Tasikmalaya dialokasikan sebanyak 32.251
KPM dengan nilai bantuan sebesar Rp.64.394.000.000.
Hadir
dalam kesempatan ini Menteri BPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Wakil
Gubernur Jawa Barat Uu Ruzanul Ulum, Bupati Garut Rudy Gunawan, Direktur Utama
PT. Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono, Direktur Jenderal Penanganan Fakir
Miskin Asep Sasa Purnama.
Biro
Hubungan Masyarakat
Kementerian
Sosial RI