Jakarta (1 Desember 2024) - Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan atas pemecahan Rekor MURI untuk Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Terbanyak dan Pertama sebagai Agen Laku Pandai BNI Agen46 untuk Kementerian Sosial (Kemensos), BNI, dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI). Sebanyak 65 penyandang disabilitas telah bermitra dengan Agen Laku BNI Agen46.
Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri mengatakan Kemensos, BNI, dan PPDI telah berhasil menciptakan peluang program pemberdayaan bagi penyandang disabilitas. Mereka telah berkontribusi aktif memberdayakan para penyandang disabilitas.
"Mewakili MURI, kami ingin memberi penghargaan atas prakarsa sebagai rekor pemberdayaan penyandang disabilitas pertama," kata Yusuf dalam Perayaan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (1/12/2024).
Menurutnya, rekor ini menjadi pencapaian yang menginspirasi di masa mendatang. Ia berharap program ini dapat berkembang dan berdampak lebih luas lagi.
"Semoga dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk mendukung penyandang disabilitas. Selamat BNI 46, Kemensos, PPDI. Terima kasih atas dedikasi dan komitmennya," kata Yusuf.
Pada kesempatan ini, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut makin banyak pemangku kepentingan yang peduli dan memberdayakan para penyandang disabilitas. Ia juga mengapresiasi BNI yang telah memberikan kesempatan untuk pemberdayaan para difabel.
"Dari BNI luar biasa memberikan kesempatan kepada para penyandang disabilitas untuk ikut dalam program laku pandai," kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan Presiden Prabowo menekankan agar para menterinya bekerja berdasarkan data yang akurat dan sesuai kenyataan. Saat ini Badan Pusat Statistik (BPS) sedang merekonsiliasi seluruh data kementerian dan lembaga untuk dijadikan data tunggal.
"Di dalam data tunggal yang lebih akurat ada juga keseluruhan data dari saudara-saudara kita penyandang disabilitas by name, by address, foto, dan profil," ujar Gus Ipul.
Ia berharap data tunggal akan menjadi pedoman yang tepat untuk kementerian mengintervensi kebutuhan para penyandang disabilitas. Ia akan menyasar kepada akses kesehatan, pendidikan, hingga pekerjaan para penyandang disabilitas.
"Kita sedang rintis aplikasi pemberdayaan dan penjaring kerja teman-teman disabilitas. Kami kerja sama dengan BNI, BCA, dan banyak pihak agar ada program pelatihan buat para penyandang disabilitas," katanya.
Merespons hal ini, Ketua PPDI, Norman Yulian mengatakan saat ini semua kementerian memberikan prioritas terhadap isu-isu disabilitas. Semua pihak saat ini mulai berbicara soal aksesilibilitas penyandang disabilitas.
"Itu semua sedang kami tegakkan, sosialisasikan kepada pemerintah dan swasta," kata Norman.
Ia pun menyebut perayaan HDI sangat meriah dan megah. Ia berharap perayaan HDI dapat menambah motivasi ke depan bagi para penyandang disabilitas untuk terus mengasah kemampuan, semangat berkarya dan berprestasi.
"Semua kita lihat bersuka cita. Kita doakan Pak Menteri dan Pak Wakil Menteri sehat terus," katanya.
Lalu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyebutkan terdapat sebanyak 65 penyandang disabilitas yang diberdayakan lewat program laku pandai. Para penyandang disabilitas dapat dengan mudah melakukan transaksi untuk tiap produk yang dijual.
"BNI merekrut call center dari penyandang disabilitas," katanya.