JAKARTA (28 April 2020) - Menteri
Sosial RI Juliari P. Batubara menerima bantuan hasil pengumpulan sumbangan dari
masyarakat melalui Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV Indosiar. Bantuan
sembako ini akan disalurkan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19, seperti
veteran, warakawuri, pilar-pilar sosial, serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS).
Bantuan berupa 10.000 paket sembako dengan
nilai Rp100.000/paket, atau total senilai Rp1 miliar. Isi paket adalah beras 5
kg, tepung terigu 1 kg, minyak goreng 1 liter, dan gula pasir 1 kg. Mensos
mengapresiasi langkah nyata semua pihak yang turut mengatasi dampak sosial
pandemi COVID-19, termasuk YPP SCTV Indosiar.
“Untuk mengatasi pandemi ini kita tidak
bisa sendiri. Apakah pemerintah pusat atau daerah, karena kami punya
keterbatasan sumber daya. Sehingga peran serta masyarakat, khususnya dunia
usaha, yang diharapkan bisa menjangkau kelompok masyarakat yang belum tersentuh
bantuan sosial,” kata Mensos Mensos, di Ruang Media Center, Kantor Kementerian
Sosial, Jakarta (27/04).
Mensos menekankan, dalam mengatasi dampak
COVID-19, pemerintah fokus pada tiga program, yakni bidang kesehatan,
perlindungan sosial, dan stimulus ekonomi. “Nah di bidang perlindungan sosial
ini yang pemerintah perlu bersinergi dengan pihak lain. Hari ini, YPP SCTV
Indosiar menyalurkan bantuan melalui Kemensos. Saya ucapkan terima kasih,” kata
Mensos didampingi Sekretaris Jenderal Hartono Laras dan Dirjen Pemberdayaan
Sosial Edi Suharto.
Dalam kesempatan ini, Mensos sekaligus
juga menggugah peran serta elemen masyarakat lain, baik itu yayasan/organisasi,
dunia usaha, dan kelompok-kelompok masyarakat lain, untuk bersama-sama
meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Menurut Mensos, kelompok miskin dan rentan
merupakan lapisan yang paling terdampak oleh pandemi. “Bantuan dari YPP segera
kami salurkan kepada yang berhak,” kata Mensos didampingi Sekretaris Jenderal
Hartono Laras dan Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto.
Tak lupa, Mensos juga berpesan kepada
kelompok media di bawah EMTEK Grup yang di antaranya menaungi SCTV dan
Indosiar, untuk mengembangkan pemberitaan yang sejuk. “Karena di saat seperti ini masyarakat mudah
tersinggung. Jadi mari kita kembangkan pemberitaan yang menenangkan. Bila
tercipta situasi yang tenang, kita bisa bkerja dengan baik,” kata Mensos.
Pemerintah memprediksi, Mei merupakan
puncak pandemi. “Memasuki Juni, diharapkan kurvanya sudah menurun dan
diharapkan pandemi ini cepat selesai. Sehingga kita bisa beraktivitas
sebagaimana semula. Ini tentu butuh dukungan media agar tercipta suasana
tenang,” kata Mensos.
Dalam menjalankan tugas pembangunan
kesejahteraan sosial –termasuk dalam penanganan pandemi, Kemensos bersinergi
dengan berbagai pihak baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat. Sinergi
dilaksanakan di antaranya dengan penyelenggara Pengumpulan Uang atau Barang
(PUB), termasuk dengan beberapa yayasan, salah satunya YPP SCTV Indosiar.
Menurut Dirjen Dayasos, PUB hanya dapat
diselenggarakan oleh organisasi, yayasan atau kepanitiaan yang memenuhi
persyaratan dan telah mendapat izin dari pemerintah sesuai kewenangannya. “Izin
PUB dilakukan melalui Kementerian Sosial pada Direktorat Pengelolaan Sumber
Dana dan Bantuan Sosial (PSDBS) Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial,” kata
Edi Suharto.
Ketua Umum YPP SCTV Indosiar Imam Sudjarwo
menyatakan, sembako disalurkan melalui Kementerian Sosial untuk selanjutnya
dapat disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. “Dengan bantuan ini kami
berharap dapat memberikan manfaat bagi penerimanya,” kata Imam.
Menteri Sosial RI sangat mengapresiasi apa
yang sudah dilakukan oleh YPP SCTV Indosiar dan mengatakan bahwa Kementerian
Sosial sangat terbuka dan bahkan ingin mendorong para Yayasan/Organisasi, Dunia
Usaha serta mitra Kementerian Sosial lainnya untuk dapat bersama-sama melakukan
kegiatan positif sehingga permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.
Selebihnya, Juliari P Batubara juga menginginkan semua dapat bergotong royong
hingga ke tingkat daerah, bahkan sampai RT/RW.
Kemensos memastikan setiap penyaluran
diterima oleh masyarakat yang berhak. Jika masyarakat menemukan permasalahan
terkait penyaluran bansos Kemensos seperti : salah sasaran, penyelewengan,
pungli dsb dapat menyampaikan pesan tertulis melalui email :
bansoscovid19@kemsos.go.id atau pesan Whatsapp di nomor: 0811 10 222 10 (tidak
menerima telepon). Saluran ini merupakan nomor layanan pengaduan bansos
Kemensos, bukan layanan pendaftaran penerima bansos Kemensos.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI