MALANG (12 April 2021) - Kementerian Sosial telah menyalurkan santunan kematian untuk 8 orang meninggal akibat gempa amplitudo 6,1 di Malang dan sekitarnya. Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan, santunan tersebut diserahkan kepada ahli waris korban meninggal 5 orang di Kabupaten Lumajang dan 3 orang di Kabupaten Malang.
“Sudah diserahkan. Jadi korban meninggal 5 orang di Kabupaten Lumajang dan 3 orang di sini (Kabupaten Malang). Nanti yang di Kabupaten Lumajang akan diserahkan Pak Dirjen (Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin),” kata Mensos saat meninjau kondisi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Turen Malang (11/04).
Mensos hadir di Malang dan Lumajang dengan mendampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Kehadiran Mensos untuk memastikan korban bencana gempa mendapat penanganan segera dan mendapatkan kebutuhan dasarnya.
Untuk nilai santunan korban meninggal sebesar Rp15 juta/jiwa. Sehingga untuk 8 jiwa total nilai santunan sebesar Rp120.000.000. Kemudian, Kemensos juga sudah menyalurkan bantuan logistik untuk kedua daerah.
Bantuan logistik tanggap darurat bencana alam gempa bumi di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang berupa Velbet, Matras Lembar , Tenda Payung, Tenda Serbaguna Keluarga Merah, Tenda Gulung Merah, dan Kasur Merah. Nilai bantuannya sebesar Rp343.511.510.
Kemudian juga bantuan logistik tanggap darurat bencana alam gempa bumi di Kabupaten Malang berupa matras lembar, kids ware, food ware, makanan siap saji, makanan anak, selimut merah, kasur merah dengan nilai Rp105.074.490.
Bantuan ini belum terhitung dari bantuan sebanyak 3 truk yang sudah lebih dulu dikirimkan. Kepada seluruh pihak terkait, Mensos mendorong agar bantuan tersebut dipastikan terdistribusi dengan baik kepada masyarakat terdampak bencana.
“Mudah-mudahan bantuan ini meringankan sebagian beban bapak/ibu sekalian. Saya atas nama pemerintah mengucapkan duka mendalam. Semoga bapak/ibu bisa bersabar. Dan cobaan ini segera berakhir dan kita bisa beraktivitas seperti sediakala,” kata Mensos, didampingi Dirjen Linjamsos Pepen Nazaruddin.
Kemensos juga memberikan perlindungan sosial dan layanan kepada kelompok rentan. Mensos menemui ibu hamil di Lumajang yang akan melahirkan dan menginstruksikan agar segera mendapatkan penanganan. Juga para lansia mendapatkan lokasi pengungsian sementara yang lebih aman.
Untuk posko pengungsi, Mensos menyatakan saat ini ada sebanyak 13 lokasi. “Sesuai arahan Bapak Menko PMK, nanti akan disatukan menjadi hanya 2 lokasi saja. Karena yang ada saat ini pun ada yang tidak aman,” katanya.
Ia menjelaskan, sebanyak 428 rumah direlokasi ke daerah yang aman. Karena kondisi rumahnya mengkhawatirkan, berada di daerah dengan kemiringan tajam. “Berbahaya kalau ditinggali. Jika terjadi gempa susulan, dikhawatirkan akan menyebabkan kerusakan dan melukai penghuni rumah,” katanya.
“Jadi kita sudah menyiapkan tempat yang baik di lapangan dan kita dirikan dapur umum di situ,” katanya. Posko pengungsi salah satunya sudah disiapkan di Stadion Taman Asri, Malang.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke lokasi bencana di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Minggu dini hari, Mensos meminta kepada Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq yang hadir mendampingi, agar mengevakuasi warga yang masih bertaahan di rumah yang rusak dan berada di tebing.
“Sebaiknya di luar karena rumah. Di tebing tidak memungkinkan untuk ditempati kuatir terjadi gempa susulan,” ujarnya. Risma juga meminta untuk segera didirikan dapur dapur umum dan tenda pengungsian bagi warga terdampak.
Serta pendataan warga agar lebih mudah dalam hal pendistribusian bantuan sehingga dipastikan bahwa bantuan betul betul sampai kepada warga yang terdampak.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI