KEFAMENANU (2 MARET 2022) - Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali mengunjungi kawasan perbatasan di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kunjungan kedua kali ini, Mensos mempertajam berbagai rencana pemberdayaan masyarakat di kawasan tersebut yang sudah dicanangkan pada kunjungan pertama, Januari 2021.

Kali ini Mensos berdiskusi dengan pemangku kepentingan setempat terkait langkah-langkah teknis melakukan normalisasi Sungai Noemeto. Dari hasil diskusi Mensos menawarkan bantuan alat berat untuk mengeruk sungai. Dengan cara itu, diharapkan, limpahan air dari pegunungan sekitar bisa ditampung di “perut” sungai, dan menghindari luapan air.

“Jadi nanti kalau sudah digali, limpahan air ini bisa ditangkap oleh sungai. Tapi harus jelas dulu, sisi mana yang akan diperkuat dengan tanggul,” katanya di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT (02/03). 

Dalam kesempatan yang sama, Mensos juga menjelaskan rencana Kemensos membangun 20 unit rumah untuk masyarakat setempat yang hancur akibat gempa tahun lalu. Pada awalnya, Mensos menerima usulan perbaikan 7 unit rumah warga.

“Namun kebutuhan berkembang menjadi 20 unit rumah. Rumah ini saya desain sendiri yang kompak bentuknya karena harus tahan gempa. Nanti akan dilengkapi dengan solar cell (listrik tenaga surya),” kata Mensos.

Penambahan kelengkapan solar cell dimaksudkan untuk menekan pengeluaran warga. Sebab bila menggunakan listrik PLN, warga akan dibebani biaya bulanan. 

“Solar cell ini idenya baru muncul. Saya pikir sebaiknya pake solar cell saja supaya tidak menambah pengeluaran warga,” katanya. Sarana lain yang sedang disiapkan adalah pembangunan sarana air bersih.

Dalam kunjungan kali ini, Mensos kembali menekankan rencana pembangunan community center.  “Di dekat perbatasan ini, akan kami bangun community center. Di dalamnya akan diberikan berbagai fasilitas modern agar anak-anak dan warga sekitar bisa meningkatkan kualitas belajar," katanya.

"Fasilitas community center kami berikan yang terbaik agar anak-anak di NTT bisa mengakses berbagai informasi untuk pengembangan pendidikan dan pengetahuan. Ibu-ibu juga bisa memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengasah kemandirian ekonomi," kata Mensos sambil menunjukkan desain bangunan community center .

Kelengkapan fasilitas di  community center menjadi perhatian Kemensos tidak hanya untuk kebutuhan jangka pendek. Dalam jangka panjang, community center disiapkan untuk meningkatkan kualitas SDM putra putri NTT.

Di kawasan dekat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) atau pintu perbatasan Indonesia-Timor Leste, yakni PLBN Wini di Kabupaten TTU, itu pula, Kemensos akan melaksanakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Untuk penyiapan community center, saya sudah mengirimkan surat ke Badan Pengelola Nasional Perbatasan, untuk minta ijin menggunakan lahan ini,” katanya.
 
Kemensos juga akan menyiapkan pembinaan kewirausahaan, bantuan peternakan dan pertanian. “Kami juga akan mengembangkan pemberdayaan berupa bantuan peternakan seperti peternakan ayam, sapi, kambing, dan tanam sayuran. Sedang dijajagi pengembangan bunga matahari untuk membuat minyak,” katanya.  

Ia berharap, dengan semua bantuan ini diharapkan dapat mempercepat kemandirian ekonomi dan masyarakat lepas dari kemiskinan. Mensos juga menekankan bahwa program Kemensos tersebut atas kerja sama dengan berbagai pihak. Di antaranya adalah dari SCTV, Kompas, kitabisa.com, dan PT.  Sido Muncul.

Untuk pertanian dan peternakan, Kemensos menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB), dan untuk sarana fisik bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, untuk kelengkapan community center  juga merupakan kerja sama dengan PT Telkom dan untuk perpustakaan di dalamnya, bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI