SITUBONDO (1 April 2024) Menjalankan puasa tidak menjadi halangan bagi Menteri Sosial RI Tri Rismaharini untuk berjuang menyelamatkan sebuah keluarga kecil yang diambang kehancuran di Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo Jawa Timur, Minggu (31/3).

Mensos Risma begitu bersemangat berangkat dari Surabaya menuju Situbondo. Setibanya di lokasi, Mensos Risma masih harus menyusuri jalan di bawah terik matahari yang menyengat, melangkahkan kakinya memasuki gang sempit untuk menuju rumah sangat sederhana di Kelurahan Patokan, Situbondo.

Wargapun terhenyak akan kedatangan Mensos Risma. Mereka tak menyangka bahwa kejadian viral di medsos seorang ayah menganiaya anaknya yang masih balita mampu membawa Menteri Sosial Tri Rismaharini  untuk bertandang dan menyelamatkan keluarga tersebut.

Melihat kehadiran Mensos Risma, Ketua RT 01 RW 03 Kelurahan Patokan Kecamatan Situbondo Atmawiyanto cukup kaget. "Iya, saya kaget, heran campur haru. Kok bisa sampai didatangi Bu Mensos. Istimewa sekali. Terima kasih sekali lagi. Terlebih ini di bulan Ramadhan, Insya Allah barokah," kata Atmawiyanto.

Atmawiyanto berharap dengan kehadiran Mensos Risma, tidak ada lagi "Sandy-Sandy"  yang lain atau kejadian yang serupa terulang lagi di kemudian hari di tengah masyarakat.

Saat memasuki rumah yang dindingnya terbuat dari papan, Risma luluh hatinya menyaksikan dua bocah yang begitu ceria menyambutnya. Mereka berusia 2 tahun dan adiknya berusia 9 bulan. Dua bocah ini sempat menjadi sasaran amarah ayahnya saat cek cok dengan istrinya yang bekerja menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura.

"Siapa namanya, ayo sini main. Senang ya banyak mainannya," ujar Mensos Risma saat menyapa dua bocah yang terlihat sangat ceria.

Mensos Risma pun tak mau basa-basi. Bersua dengan pelaku kekerasan anak yang bernama Sandy, Mensos Risma langsung menegur dan meminta untuk tidak mengulanginya. Meski kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan, namun Mensos Risma minta jaminan ke pelaku untuk tidak berbuat kasar kembali.

"Saya tau, ini sudah diselesaikan tapi saya ingin kamu berjanji tidak mengulanginya. Saya akan bantu kamu bisa bekerja dan juga akan memulangkan istrimu," ujar Mensos Risma.

Tak butuh waktu lama, Mensos Risma pun menghubungi KBRI di Singapura dan kemudian menghubungi  agen yang menempatkan ibu dari dua anak tersebut  bekerja di Singapura. Bahkan Mensos Risma langsung disambungkan ke Siti, ibu dari kedua anak tersebut.

"Saya ingin kamu bisa pulang. Kasihan keluargamu. Kasian anak-anak kamu. Meski di sana uangnya banyak, tapi kasihan keluargamu. Kamu tidak usah mikir tentang ganti rugi karena putus kontrak nanti saya yang akan menyelesaikannya," kata Mensos Risma.

Siti pun mengiyakan keinginan Mensos Risma. Namun Mensos Risma menangkap kegamangan hati Siti untuk pulang. Mensos Risma pun kembali berujar melalui sambungan telepon akan masa depan mereka.

"Saya sudah minta dia untuk ikut serta pelatihan dan bekerja di sentra milik Kemensos yang berada di Bali. Jangan khawatir, nanti anak-anak juga dibawa sehingga bisa bekerja dan mengawasi mereka," lanjut Risma.

Jawaban Risma pun meneguhkan niat Siti untuk pulang dan kembali bersama keluarga.

"Ini anak-anak, kamu tidak rindu mereka? Ayo sini, Nak. Ini ibu kamu, ayo disapa, Nak," ujar Risma sembari memanggil anak Sandy dan Siti yang masih berusia 2 tahun.

Diakhir pertemuan tersebut, Mensos Risma merasa lega karena upaya menyelamatkan keluarga kecil tersebut menampakkan hasilnya.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI