JAKARTA (4 Mei 2020) - Menteri Sosial
Juliari P. Batubara menangkap semangat saling berbagi yang ditunjukkan
masyarakat penerima bantuan. Semangat
ini muncul dan disaksikan sendiri saat Mensos meninjau puluhan titik distribusi
bantuan sembako di DKI Jakarta.
Menurut Mensos, bantuan dari pemerintah
ini kan memang tidak sebanding dengan banyak masyarakat yang terdampak
COVID-19. Jadi ada saja yang belum terjangkau bantuan.
Atau dalam beberapa kasus ada warga
yang sudah mendapat bantuan dari Pemprov
DKI Jakarta, lalu mendapat bantuan dari
Kemensos.
"Nah saya melihat ada warga masyarakat yang sudi berbagi dengan
tetangganya yang belum mendapatkan bantuan. Saya kira ini merupakan bentuk
nyata dari sikap saling peduli, kesetiakawanan, dan saling membantu di antara warga nasyarakat,"
kata Mensos di Jakarta, Senin (04/05/2020).
Hari ini,
Mensos kembali blusukan ke berapa titik di Jakarta untuk mengecek kesiapan distribusi bantuan sosial Sembako
dari Presiden. Mensos mengawali kunjungan ke RW 02 Kelurahan Rawa Terate,
Cakung, Jakarta Timur. Disini disiapkan 429 paket sembako
Mensos juga berkunjung ke RW 05 Kelurahan Rawabadak Utara
yang menyiapkan bantuan sembako sebanyak 426 paket.
Mensos meminta masyarakat untuk tidak
mempermasalahkan data. Sebab dalam situasi krisis, peluang terjadinya data yang tidak akurat
bisa saja terjadi di sana sini.
"Data bisa saja tidak selalu
akurat. Ini bisa dijembatani dengan
sikap saling peduli seperti ini," kata Mensos.
Dirinya berterima kasih kepada masyarakat,
termasuk para Ketua RT/RW dan lurah atas kesediaannya membina masyarakat.
Apresiasi Mensos sangat beralasan. Sebab
peran perangkat kelurahan sangat penting.
Ketua RW 02 Kelurahan Rawa Terate Bambang
Hermanto menyatakan sudah bergerak door to door ke warganya yang mendapat
bantuan. "Saya meminta pemahaman
dan pengertian mereka pak. Dan Insya Allah saya yakin bisa," katanya.
Hal senada disampaikan Ketua RW 02 Rawabadak Utara Nurdian Syamsul. Banyak
warganya yang belum mendapatkan bantuan. "Saya rapat beberapa kali dengan
warga. Saya optimis mereka bisa
paham," katanya.
Bansos Sembako bantuan Presiden mulai
disalurkan untuk masyarakat terdampak COVID-19 di DKI Jakarta, Kabupaten Bogor,
Kota Tangerang dan Tangsel, Depok dan Bekasi (Jabodetabek), 20 April. Bansos
Sembako tersebut menjangkau 1,9 juta keluarga dengan nilai Rp600.000 yang
disalurkan sebulan dua kali, sehingga nilai totalnya sekitar Rp3,4 triliun.
Sementara BST, menjangkau 9 juta KK di
luar Jabodetabek yang belum mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) dan
Program Sembako (Bantuan Pangan Non Tunai) dengan nilai Rp600.000/KK/bulan.
Baik Bansos Sembako bantuan Presiden maupun BST, disalurkan selama tiga bulan
yakni April, Mei, dan Juni 2020.
Ikhlas Berbagi
Pernyataan Mensos dibuktikan saat
berbincang dengan sejumlah penerima bantuan.
Di Rawa Terate, perempuan
pedagang nasi warteg Sumiarti (53) menyatakan rasa terima kasih atas bantuan
Presiden.
"Saya belum dapat bantuan sebelumnya.
Tapi saya ngga papa berbagi sama tetangga. Yah, namanya juga lagi susah
pak," kata janda beranak dua ini.
Karena pandemi, sudah empat bulan warung Sumiarti tutup. Selama itu pula ia bergantung hidup kepada
dua anaknya yang sudah berkeluarga dan hidup terpisah.
"Yah selama bisa membantu ya saya bantu pak. Ini banyak
sekali bantuannya. Saya ikhlas kok
membantu," katanya.
Ibu-ibu di Kelurahan Rawabadak Utara juga
menyatakan hal senada. Penerima bantuan
bernama Nanik Kusmanto (56) mengaku sudah menerima bantuan dari Pemprov DKI.
Ia paham masih ada beberapa tetangga yang
belum beruntung. Ia menyatakan kesediaannya berbagi bantuan dengan tetangga.
"Saya akan bagi dengan sebelah rumah pak
yang belum mendapatkan bantuan,"
katanya.
Biro
Hubungan Masyarakat
Kementerian
Sosial RI