JAKARTA (12 Juli 2020) - Para pekerja sektor otomotif anggota Ikatan Motor Indonesia (IMI) terdampak COVID-19 sampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuan Kementerian Sosial. Mensos Juliari P. Batubara menekankan, bantuan sosial efektif menggerakkan perekonomian.

 

“Pandemi telah berimplikasi luas kepada stakeholder IMI. Event yang biasa kita gelar terpaksa kita setop. Sehingga hal ini membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Pak Menteri,” kata Ketua Umum IMI Pusat Sadikin Aksa, di Jakarta (11/07/2002).

 

Mensos Juliari menerima delegasi Pengurus IMI di Pusdiklat Kesejahteraan Sosial, Jakarta Selatan. Melalui Pengurus IMI, Mensos menyerahkan sebanyak 1.630 paket sembako Banpres, untuk membantu meringankan beban kehidupan sehari-hari para pekerja sektor otomotif sehari-hari. Panyaluran bansos ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang sudah dilakukan di Bandung, beberapa hari lalu.

 

“Khususnya untuk memenuhi kebutuhan pokok. Karena kan pandemi ini membuat para pekerja informal kehilangan mata pencaharian, seperti pekerja sektor otomotif ini,” katanya. Mereka adalah mekanik, kru tim pembalap, penyelenggara event, dan para petugas pendukung perlomba (marshall) yang menggantungkan hidup dari event otomotif, termasuk kalender balapan.

 

Dalam mengatasi pandemi, katanya, bantuan sosial dimaksudkan untuk menekan pengeluaran dan memenuhi kehidupan sehari-hari masyarakat terdampak pandemi. Namun, dalam skala yang lebih luas, bansos juga dimaksudkan untuk menggerakkan perekonomian.

 

“Bansos sembako pengadaan barangnya dari sektor usaha kecil, sehingga membantu meningkatkan pendapatan masyarakat kelas bawah. Sementara bansos tunai dananya langsung diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan langsung dibelanjakan di warung terdekat. Ini memberikan efek langsung terhadap perputaran ekonomi,” katanya.

 

Langkah akselerasi ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar K/L mempercepat realisasi anggaran. “Kami melakukan percepatan untuk semua jenis belanja, baik untuk bansos, modal, barang, belanja pegawai, dan sebagainya. Percepatan tersebut telah menggerakkan perekonomian masyarakat sesuai dengan arahan dari Presiden,” kata Mensos Juliari.

 

Ayah dua anak ini menyatakan, sebagian masyarakat melihat organisasi seperti IMI sebagai perkumpulan yang identik dengan kegiatan kebut-kebutan mobil. Namun sebenarnya, IMI justru organisasi yang perduli dengan berbagai kegiatan sosial.

 

“Dari sini, IMI memiliki semangat sama dengan Kementerian Sosial. Yakni sama-sama memiliki keperdulian dan aksi nyata terhadap masalah sosial. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, semua pihak harus berkontribusi meringankan beban sesama anak bangsa,” kata mantan Ketua Umum IMI Pusat ini.

 

Dalam kesempatan tersebut, Mensos menyatakan, sebagai bagian dari kebijakan jaring pengaman sosial, bansos bantuan Presiden diharapkan bisa menjangkau seluas mungkin masyarakat terdampak COVID-19. Agar menjaring elemen masyarakat yang belum terjangkau bansos, Kementerian Sosial tidak hanya bermitra dengan pemerintah K/L, dan pemerintah daerah.

 

Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI