TANGERANG (20 Mei 2020) - Menteri Sosial Juliari P Batubara meninjau proses penyaluran bantuan sosial (bansos) sembako di Kelurahan Margasari dan Kelurahan Nusa Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Banten.

 

“Saya membawa pesan dari Presiden kepada bapak dan ibu berupa menyalurkan bansos sembako kepada warga yang terdampak langsung COVID-19,” ujar Mensos didampingi Walikota Tangerang Arief Wismansyah, Kapolres dan Kapolsek, RT dan RW di Kelurahan Margasari, Rabu (20/5/2020).

 

Arahan dari Presiden kepada Kementerian Sosial (Kemensos) agar penyaluran bansos sembako tahap III sudah beres tersalurkan kepada warga yang terdampak COVID-19 sebelum lebaran tiba.


“Presiden meminta agar penyaluran bansos sembako tahap III sudah beres disalurkan kepada warga yang berhak sebelum lebaran, sebab usai lebaran masih ada III tahap lagi,” kata Mensos.

 

Bansos tidak hanya dari pemerintah pusat, melainkan ada juga dari pemerintah provinsi dan pemerintah kota, sehingga bisa menyasar warga yang benar-benar terdampak.

 

“Jadi, bapak dan ibu sekalian bansos itu jumlahnya terbatas tapi tidak usah khawatir, bansos tidak hanya dari pemerintah pusat masih ada dari pemprov dan pemerintah kota,” tandas Mensos.

 

Hasil pengamatan warga yang menerima bansos di sini adalah benar-benar warga yang terdampak langsung pandemi COVID-19.

 

“Warga yang menerima bansos pada hari biasa saja pendapatan mereka sudah minim, terlebih dengan adanya COVID-19 tambah lebih minim lagi,” terang Mensos.

 

Di Kota Tangerang total disalurkan sebanyak 90 ribu bansos sembako. Namun diakui bahwa dalam pengumpulan data dibutuhkan ketelitian dan keakurasian.

 

“Terima kasih kepada Pak Walikota yang telah memberikan data-data dan itu tidak mudah dengan jumlah ribuan, di Kelurahan Margasari ada 1400 paket dari kuota yang sudah terverifikasi 1.700-an,” ungkap Mensos. 

 

Di tempat yang sama, Walikota Tangerang Arif Wismansyah menyatakan bahwa di Kota Tangerang warga yang terdampak langsung COVID-19 sebanyak 172 ribu.

 

“Untuk mempercepat validasi data kami mengerahkan segenap aparat, termasuk RT RW, TKSK, PSM, serta para guru memverifikasi data untuk bansos agar bisa tepat sasaran,” ucap Arif.

 

Arif mengajak masyarakat untuk mematuhi semua anjuran pemerintah dan mengikuti pola hidup sehat, seperti sering-sering mencuci tangan, memakai masker, serat tidak melakukan aktivitas di luar rumah.

 

“Bagi perusahaan dan tempat usaha yang tidak mengindahkan peraturan pemerintah termasuk dalam pelaksanan PSBB, sudah ditindak dengan ditutup tempat usahanya,” tandas Arif.

 

Tidak lupa Mensos didampingi oleh Walikota menyapa warga penerima dan menyerahkan langsung bansos sembako ke rumah warga. Salah satunya diterima oleh Didin, 40 tahun, yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung.

 

“Adanya COVID-19 ini, pendapatan sangat dirasakan berkurang sekali. Tapi dengan bansos sembako ini setidaknya bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Terima kasih Pak Menteri Sosial,” ucap Didin, di depan rumah yang sekaligus menjadi lapaknya.

 

Hal senada juga diasakan oleh seorang janda, Tomanah, 53 tahun, di saat kondisi sulit seperti ini mendapatkan bansos sembako merupakan kebahagiaan nyata. 

 

“Rasanya senang sekali dapat bantuan sembako dari Pak Presiden, ini bisa membantu untuk kebutuhan sehari-hari apa lagi selama ada COVID-19 ini tidak ada penghasilan,” ucap Tomanah.

 

Ketua RW 05 Kelurahan Nusa Jaya, Kecamatan Karawaci, Malik, mengaku di wilayahnya menerima sebanyak 95 paket bansos sembako dari Bapak Presiden.

 

“Iya, alhamdulillah warga di RW 05 tadi sudah menerima bansos dari Presiden melalui Pak Menteri Sosial. Terima kasih yang sebesar-besarnya,” ucap Malik.

 


Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI