PEKANBARU (31 Agustus 2021) - Menteri Sosial Tri Rismaharini
menekankan pentingnya kepekaan sosial dalam mendorong agenda pembangunan
kesejahteraan sosial. Kepekaan sosial dan sinergi antara elemen bangsa menjadi
faktor kunci dalam upaya pengurangan masyarakat miskin dan rentan.
"Pemerintah tidak mungkin bisa bekerja sendiri, namun memerlukan
partisipasi dari semua elemen dalam penanganan pandemi Covid-19 ini. Pemerintah
sangat mebutuhkan peran serta dari berbagai pihak yaitu dunia usaha, komunitas,
relawan, tokoh-tokoh masyarakat dan media," kata Mensos saat meresmikan
Sentra Kreasi ATENSI (SKA) di Balai Anak Abiseka, Kota Pekanbaru (31/08).
Sentra Kreasi ATENSI (SKA) adalah pusat pelatihan vokasional dan
pengembangan kewirausahaan serta media promosi produk penerima manfaat dan
masyarakat marginal Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Di Balai
Anak Abiseka, di antaranya dikembangkan usaha kafe, jus buah, dan laundry yang
dikelola anak-anak penerima manfaat.
Hari ini, secara simbolik, Mensos menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi
Sosial (ATENSI) dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial antara lain berupa
nutrisi anak, makanan bergizi, susu, vitamin, perlengkapan dan kebersihan diri,
baby kit, family kit, masker, hand sanitizer, barang harian, usaha jus, papan
bunga, ternak ayam, ternak kambing, usaha pemeliharaan ikan, sembako, dan
tongkat penuntun adaptif.
Bantuan diberikan melalui Balai Abiseka Riau, Balai Insyaf Medan, Balai
Bahagia Medan, Balai Budi Perkasa Palembang, Balai Melati Jakarta, dan Balai
Dharma Guna Bengkulu untuk 257 penerima manfaat dengan nilai total
Rp332.982.800.
Pemerintah melalui Kemensos juga memperkuat kewirausahaan sosial di masa
pandemi. Dalam kaitan itu, Mensos melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan
Sosial menyerahkan secara simbolis bantuan Program Kewirausahaan Sosial
(ProkUS) dari Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial berupa bantuan Bina Usaha
ProkUS Adaptif untuk Wirausaha “Satu Arah” di Kabupaten Bengkalis bagi 50 UMKM
dengan total senilai Rp50.000.000;
Bantuan Bina Usaha ProkUS Adaptif untuk wirausaha Koperasi Tinera Jaya
Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak untuk 50 UMKM dengan total bantuan
Rp50.000.000; dan Bantuan Bina Usaha ProkUS Adaptif untuk Wirausaha PKK
Kecamatan Kulim, Kota Pekanbaru bagi 25 UMKM dengan total bantuan Rp25.000.000.
Total bantuan Program Kewirausahaan Sosial (ProkUS) sebesar Rp122 juta.
"Pemerintah juga terus memperkuat peran pilar-pilar sosial. Seperti
dengan Karang Taruna yang menjadi mitra Kemensos meringankan beban masyarakat
di masa pandemi," katanya.
Kepada Karang Taruna, Mensos menyerahkan secara simbolis bantuan
kewirausahaan untuk Karang Taruna Rejosari di Kecamatan Tenayan Raya Kota
Pekanbaru sebesar Rp27.050.000, Karang Taruna Pebatuan Kecamatan Tenayan Raya
Kota Pekanbaru sebesar Rp. 39.200.000, Karang Taruna Umbansari Kecamatan Rumbai
Kota Pekanbaru sebesar Rp28.588.000, Karang Taruna Perpati di Kab. Kepulauan
Meranti senilai Rp25.000.000. Sehingga total bantuan bantuan kewirausahaan
untuk Karang Taruna sebesar Rp119.838.000.
Pada saat yang sama, Kemensos melalui Karang Taruna menyalurkan bantuan
vitamin dan masker untuk 12 Kab/Kota di Provinsi Riau dengan total bantuan
15.240 paket (1.270 paket/kab/kota).
Kemensos melalui Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial
memberikan bantuan stimulan senilai Rp2,5 juta untuk dua Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) Graduasi Program Keluarga Harapan (PKH).
KPM PKH graduasi tersebut adalah Diana Efendi, warga Kelurahan Meranti
Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru. Perempuan yang masuk
kepesertaan PKH pada tahun 2018 ini, mengembangkan usaha jualan gorengan dengan
omset Rp3 juta/bulan. Kini ia sudah memiliki rumah sendiri dan satu unit motor.
KPM PKH graduasi kedua adalah Syafriana, warga Kelurahan Meranti Pandak
Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru. Peserta PKH tahun 2013 ini sukses
berjualan pulsa dan jualan BBM eceran, dengan penghasilan Rp2.500.000/bulan.
Kini ia memiliki rumah milik sendiri, dan satu unit motor.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI