JAKARTA (11 Januari 2024) – Kini, masyarakat tak perlu bingung kemana harus mengadu saat memiliki permasalahan sosial. Menteri Sosial Tri Rismaharini meresmikan Drop Box Persuratan pada Kamis (11/1) di Kantor Kementerian Sosial. Selain sebagai wadah untuk menampung aspirasi masyarakat, Drop Box ini juga dicanangkan guna menghindari adanya calo bansos.
“Mulai saat ini untuk menyerahkan surat hanya dari Drop Box ini karena sudah dilengkapi dengan kamera. Dengan begitu, saya akan tahu jika ada orang yang berkali-kali memasukkan,” tutur Mensos Risma.
Mensos Risma mengemukakan pernah menemukan orang yang berkali-kali mengajukan proposal, akan tetapi setelah diperiksa secara langsung, ternyata nama-nama yang ada dalam proposal tersebut tidak pernah mengajukan namanya. Dapat disimpulkan bahwa oknum yang mengajukan proposal tersebut adalah calo. Penggunaan Drop Box ini dapat menghindarkan hal-hal tersebut karena wajah dan identitas pengirim surat atau dokumen langsung direkam oleh mesin.
Untuk menggunakan mesin yang berada di gerbang kanan Kantor Kementerian Sosial di Salemba, Jakarta ini, masyarakat hanya perlu menyiapkan kartu identitas berupa KTP atau SIM serta surat atau dokumen yang akan diserahkan kepada Kementerian Sosial. Setelah menyiapkan keduanya, mesin bisa dioperasikan secara mandiri atau dengan bantuan petugas keamanan yang selalu siap sedia membantu pengoperasian mesin selama 24 jam tiap harinya.
Dengan memencet tombol “mulai”, mesin akan mengambil foto warga yang mengajukan secara langsung. Kemudian, pengirim surat harus memasukkan kartu identitas di ceruk yang khusus disediakan untuk memfoto kartu identitas. Setelah kartu identitas terekam, mesin akan mengeluarkan dua lembar barcode. Satu lembar barcode berupa stiker untuk ditempel di dokumen, dan satu lembar lainnya berfungsi sebagai tanda terima yang bisa dicek melalui scan QR. Dokumen yang telah ditempeli barcode tersebut kemudian diletakkan di dalam ruang khusus peletakan di dalam mesin dan pengajuan pun selesai. Keseluruhan proses hanya memakan waktu kurang dari lima menit saja. Masyarakat tak perlu lama menunggu.
Lebih lanjut Mensos mengungkapkan saat ini semua harus serba teknologi dan bahwa tiap harinya, harus ada perbaikan yang terus dilakukan agar hidup kita berguna. Karena itulah mesin Drop Box persuratan ini merupakan salah satu upaya untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Drop Box Persuratan yang digagas oleh Mensos ini, lebih lanjut dikonsep dan dirancang oleh Staf Khusus Menteri Bidang Pengembangan SDM dan Program Kementerian Sosial Suhadi Lili.
Total penyusunan rancangan dan pembuatan mesin Drop Box Persuratan ini memakan waktu dua hingga tiga bulan.
“Ini Ibu Mensos yang mencetuskan idenya. Untuk merancangnya itu perlu sekitar dua sampai tiga bulan ya, kalau pembuatannya saja sekitar dua minggu,” tutur Suhadi.