JAKARTA (01 Juni 2021) - Presiden Joko Widodo memimpin seremoni upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021 secara luring di Gedung Pancasila, Kompleks Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta (01/05). Dimulai tepat pada pukul 08.00, upacara dihadiri secara terbatas dengan protokol kesehatan.
Para pimpinan kementerian dan lembaga serta Aparat Sipil Negara (ASN) mengikuti dari lokasi masing-masing secara daring. Dalam amanatnya pada peringatan Harlah Pancasila tahun 2021 dengan tema “Pancasila Dalam Tindakan”, di antaranya Presiden mengajak seluruh elemen bangsa mengokohkan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila.
Presiden memperingatkan, bahwa kemajuan peradaban telah membawa pula kompetisi atau rivalitas nilai-nilai atau ideologi. Terlebih dengan kemajuan iptek 4.0, rivalitas pemikiran makin terbuka, termasuk pandangan dan ideologi radikal berkembang lebih cepat dan ekspansif,” katanya.
Untuk itu, Presiden mengajak seluruh tokoh bangsa, ulama, pemuka agama, pendidik, tokoh masyarakat dan semua elemen bangsa, agar memperkokoh penanaman nilai-nilai Pancasila. “Tidak lagi bisa diatasi dengan cara-cara biasa, melainkan harus dengan cara luar biasa termasuk dengan mengembangkan iptek dengaan landasan Pancasila,” katanya.
Dalam peringatan Harlah Pancasila tahun 2021 ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengikuti upacara secara daring dari kantor Kementerian Sosial, dan segenap ASN mengikuti dari kediaman masing-masing dengan mengenakan pakaian adat.
Terkait dengan Harlah Pancasila tahun 2021, Mensos berpesan kepada segenap pegawai di Kementerian Sosial agar menjadi bagian dari upaya memperkokoh penanaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila melalui tugas dan tanggung jawab masing-masing.
“Banyak hal bisa dilakukan. Termasuk dengan bekerja sungguh-sungguh melayani kebutuhan masyarakat. Sebab, masyarakat yang kita bantu ini kan masyarakat kurang mampu yang menunggu apa yang kita kerjakan,” kata Mensos.
Mensos menyatakan, mungkin yang kita kerjakan sepertinya ringan. Kita tidak menyadari bahwa kita punya peran sangat penting. “Seperti tanda tangan surat atau apa. Memberikan bantuan itu jangan salah ya. Mereka yang dibantu ini sangat senang. Biarpun Rp100 ribu itu sangat berarti. Bagi kita mungkin kecil. Tapi bagi masyarakat itu besar sekali,” kata Mensos.
Mensos menyatakan, menegakkan moral dan integritas merupakan salah satu cara membumikan nilai-nilai Pancasila. Ia meminta segenap pegawai di Kementerian Sosial menegakkan disiplin dan menjaga integritas, terutama dalam pengelolaan data masyarakat miskin yang menjadi tugas Kemensos.
Mensos mengingatkan, kesalahan kecil bisa berakibat fatal, terutama bila disebabkan oleh cara kerja yang tidak berintegritas. “Saya minta semua teman-teman di lingkungan Kementerian Sosial menegakkan integritas. Bayangkan bila kita salah mengetik angka, maka bisa berakibat kerugian negara sangat besar,” kata Mensos.
Sejalan dengan amanat Presiden, Mensos juga meminta semua pegawai dan pilar-pilar sosial ikut menjaga dalam penggunaan dan persebaran informasi melalui perangkat digital. “Saya minta kita semua memastikan bahwa perangkat digital dimaksimalkan untuk kebutuhan produktif dan konstruktif menjaga dan merawat kemajemukan bangsa, bukan untuk membuka ruang bagi persebaran paham atau pemikiran yang bertentangan dengan idologi negara,” katanya
Mensos meminta jajarannya tidak ragu bekerja dengan sepenuh hati, tulus, dan ikhlas, meskipun berat. Bagaimana hal ini bisa terjadi, menurut Mensos, sepenuhnya tergantung pada diri kita sendiri. “Kalau kita berbuat baik, Allah akan memberikan balasannya,” katanya.