JAKARTA (7 Oktober 2019) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan Kementerian Sosial akan terus membantu masyarakat terdampak bencana sosial di Wamena. Setiap bantuan yang diusulkan pemerintah daerah (pemda) setempat, Mensos memastikan akan dipenuhi.

“Kami akan terus membantu masyarakat terdampak kerusuhan di Wamena melalui pemda setempat. Berapun bantuan yang diajukan, akan kami penuhi, tanpa satupun kami coret,” kata Mensos usai memberikan sambutan pada seminar internasional "Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Praktik Pekerjaan Sosial, Prospek dan Tantangannya" dan Pengukuhan Pengurus Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) tahun 2019 - 2022 di Gedung Aneka Bhakti, Kantor Kemensos RI, Jakarta, Senin (07/10/2019).

Mensos menjelaskan, berbagai bantuan selama ini sudah dikirimkan ke Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya. Sesuai permintaan pemkab, kata Mensos, bantuan dikirimkan berupa kebutuhan untuk kebutuhan dasar.

“Misalnya, bantuan tahap awal diberikan dalam bentuk pembuatan Dapur Umum,” kata Mensos. Tercatat, bantuan Kemensos berupa dapur umum untuk memenuhi makan bagi 5.000 jiwa, kemudian 1.500 paket perlengkapan pakaian anak, 1.500 paket perlengkapan pakaian pria, 1.500 paket perlengkapan pakaian wanita, 2.500 matras, 1.500 tenda gulung /terpal, 2.500 selimut.

Mensos menambahkan, Kemensos juga menyalurkan bantuan yang tidak diminta pemda, yakni layanan dukungan psikosial (LDP). Bersama sejumlah perguruan tinggi, Kemensos sudah mengiriman team ke Wamena. “Saya mendapat perintah khusus dari Bapak Presiden, untuk memperhatikan masyarakat yang terdampak kerusuhan,” kata Mensos.

Kemudian bantuan lain yang tidak diminta Pemda dan diberikan Kemensos, kata Mensos, adalah santunan kepada ahli waris korban meninggal. “Jumlah korban meninggal sebanyak 32 orang, sedangkan santunan adalah Rp15 juta per jiwa,” kata Mensos.

Bantuan lain yang tidak diminta pemda namun disalurkan Kemensos adalah bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) sebanyak 100 unit. “Tujuannya sebagai stimulan untuk membantu para pemilik warung yang terdampak kerusuhan. Dengan demikian diharapkan mereka segera bisa berdagang dan perekonomian warga kembali bergerak,” kata Mensos.

Nilai bantuan untuk Wamena senilai Rp4,051 miliar, yang terdiri dari berbagai bentuk. Mensos kemnbali menekankan, Kemensos masih menunggu bila ada permintaan bantuan dari Pemkab Jayawijaya. “Bahkan kami menerima permintaan bantuan dari Nduga. Sudah saya ACC dan dalam proses penyaluran,” kata Mensos.

Terkait acara seminar internasional, Mensos menyatakan, acara ini disemangati oleh rasa syukur telah disahkannya UU Pekerjaan Sosial. Menurut Mensos, kehadiran UU Pekerjaan Sosial patut disyukuri sebab memberikan perlindungan dan hak-hak para pekerja sosial.

Kemudian seminar juga membahas keterkaitan kemajuan teknologi era 4.0 terhadap tugas pembangunan kesejahteraan sosial. Selain memberikan manfaat, kemajuan teknologi juga membawa ekses yang tidak selamanya baik. “Maka itu perlu kajian memdalam dari aspek norma dan etika,” kata Mensos.

Di lain pihak, derasnya informasi mengharuskan pekerja sosial senantiasa siap. “Dari seminar ini diharapkan dapat dikaji dan diberikan masukan bagi kebijakan pembangunan kesejahteraan sosial.


Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI

Sonny W Manalu