JAKARTA (27 April 2020) - Menteri Sosial Juliari P. Batubara menyoroti peran penting Ketua RT/RW dalam memastikan distribusi bantuan sosial (bansos) berjalan tepat sasaran. Bila RT/RW cakap memimpin warganya, segala perbedaan yang muncul bisa diselesaikan dengan baik.

 

“Kalau ada masalah dengan sembako, sebaiknya dibicarakan baik-baik. Bukan malah mengunggah video atau konten ke sosial media. Sekarang ini kan mudahnya orang punya masalah lalu unggah ke media sosial. Ini akan menambah situasi semakin ruwet,” kata Mensos, didampingi Dirjen Rehsos Harry Hikmat saat meninjau distribusi bansos sembako bagi penyandang disabilitas wilayah Jabodetabek di Yayasan PSLB Frobel Montessori di Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta (25/04).

 

Oleh karena itu, Mensos mendorong Ketua RT dan Ketua RW agar mengambil peran kepemimpinan. “Ketua RT dan Ketua RW ini kan ujung tombak. Mereka yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Misalnya ada warga yang sudah menerima bansos kemudian menerima lagi, ya bicarakanlah baik-baik. Berikan pengertian, agar bansos bisa dialihkan ke masyarakat lain yang belum menerima,” Mensos menambahkan.

 

Di saat yang penuh dengan tantangan saat ini, Mensos berpesan kepada semua pihak yang agar mengedepankan kerja sama, kesabaran, dan persaudaraan. Mensos mengakui, kebijakan yang diambil pemerintah di masa darurat seperti saat ini, tidak mungkin memuaskan semua pihak.

 

“Melalui saya, Presiden Joko Widodo menyampaikan salam kepada bapak ibu sekaligus menitipkan bantuan untuk penerima manfaat di sini. Pemerintah sedang bekerja sungguh-sungguh mengatasi pandemi dan melindungi warga negaranya. Namun, juga disadari, bahwa kebijakan yang diambil pemerintah di masa darurat ini, belum tentu memuaskan semua pihak,” kata Mensos.

 

Oleh karena itu, Mensos mengajak semua pihak untuk mengedepankan kesabaran, persaudaraan dan kerja sama. “Mudah-mudahan dengan kerja sama semua pihak, krisis ini segera selesai, dan kita bisa beraktivitas dengan normal kembali,” kata ayah dua anak ini.

 

Mensos menyatakan, pemerintah memastikan distribusi bantuan sosial (bansos) untuk menanggulangi dampak COVID-19 tidak hanya menjangkau masyarakat kebanyakan, namun juga menjangkau kelompok rentan dan berkebutuhan khusus.

 

Hal ini sebagai perwujudan negara hadir untuk semua warga negara. Adapun terhadap Penyandang Disabilitas, Kemensos menyalurkan Bansos Sembako maupun Bansos Tunai total dalam 4 tahap dengan volume keseluruhan 163.216 paket.

 

Kemensos sudah menyalurkan bansos sembako dari Presiden untuk lansia melalui Pusat Santunan Keluarga (Pusaka) As-Salam, Johar Baru, Jakarta, Jumat (24/04/). Penyerahan bansos sembako oleh Mensos sekaligus menandai peluncuran total 4.763 paket bansos sembako melalui 94 Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU) di wilayah Jabodetabek.

 

Bansos sembako senilai Rp300 ribu/KK ini disalurkan 2 kali dalam satu bulan. Mensos menyampaikan bahwa lanjut usia sangat rentan terdampak COVID-19. Melalui bansos ini negara memastikan di bulan Ramadhan lansia mendapatkan bahan makanan yang baik dan bergizi sehingga terhindar dari pandemi COVID-19.

 

Selanjutnya masyarakat yang menghadapi kendala dengan distribusi bansos terkait kemungkinan salah sasaran, terjadi pungli, dan sebagainya bisa mengirimkan pesan ke alamat email: bansoscovid19@kemsos.go.id, atau nomor Whatsapp 0811-10-222-10. Saluran pengaduan ini tidak melayani pendaftaran untuk mendapatkan bantuan sosial. 

 

Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI