BARITO KUALA (13 Juni 2024) –
Menteri Sosial Tri Rismaharini terus menggencarkan upaya mengentaskan
kemiskinan melalui operasi katarak gratis. Operasi katarak menjadi
prioritas Kemensos karena jika terlambat ditangani, pengidapnya bisa
mengalami kebutaan yang menyebabkan menurunnya produktivitas dan
penghasilan.
“Jika tidak mempunyai penghasilan, maka berpotensi menjadi miskin. Itu urusan Kementerian Sosial. Karena itu Kementerian Sosial mengantisipasi dan mencegah kebutaan melalui kegiatan operasi katarak, supaya masyarakat selalu sehat dan produktif,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau pelaksanaan operasi katarak gratis di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Rabu (12/6).
Mensos Risma juga mengingatkan, operasi katarak bukanlah operasi besar sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Apalagi operasi dilakukan oleh dokter-dokter spesialis yang sangat ahli di bidangnya. Meski demikian, Mensos Risma mengingatkan agar hasil operasi bisa optimal, maka setelah menjalani operasi maka pasien sementara tidak boleh mengangkat barang berat, membungkuk dan membasuh muka dengan air.
Operasi katarak yang diselenggarakan di Kabupaten Barito Kuala merupakan salah satu rangkaian acara Kementerian Sosial pada Bakti Sosial yang diselenggarakan di Kalimantan Selatan. Total sebanyak 320 orang telah mengikuti operasi katarak gratis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Abdul Aziz Barito Kuala. Seluruh peserta yang mengikuti operasi katarak sudah melalui berbagai tahapan skrining seperti skrining gula, tensi, kolesterol, dan biometrik. Pada tahapan awal, Tim Kemensos membuka pendaftaran dan terhimpun sebanyak 415 orang yang berasal dari berbagai kabupaten di Kalimantan Selatan. Setelah dilakukan skrining kesehatan dan skrining biometric, 320 orang lolos utuk menjalani operasi katarak.
Salah seorang pasien yang menjalani operasi katarak, Nursyamsi (33) warga Kecamatan Wanaraya mengatakan dirinya mengidap petrigium mata sebelah kiri sejak 2 tahun lalu yang menyebabkan pandangan buram terlebih ketika di malam hari. Kondisi itu cukup mengganggu pekerjaannya sebagai sopir karena harus mengemudi selama 8 jam dari kota Banjarmasin ke Kotabaru setiap harinya. Ketika mengetahui adanya operasi katarak gratis, Nursyamsi langsung mendaftarkan diri ke puskesmas dan menjalani skrining hingga dinyatakan lolos untuk mengikuti operasi katarak. ”Terima kasih Kemensos, semoga penglihatan saya pulih kembali," ucap Nursyamsi.
Sampai saat ini, Kementerian Sosial telah melakukan operasi katarak gratis terhadap 9.110 orang di berbagai daerah seperti Jawa Timur, Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Aceh Utara. Rinciannya, tahun 2022 sebanyak 724 orang menjalani operasi katarak, tahun 2023 sebanyak 6.012 orang, dan 2024 sebanyak 2.374 orang. Dalam pelaksanaan operasi katarak kali ini Kemensos menjalin kerja sama dengan Yayasan Himpunan Bersatu Teguh Erha Clinic, Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Pusat, Perdami Kalsel, dan tim Dokter RSUD H. Abdul Aziz. Kemensos mendatangkan 6 dokter mata dari Pusat, 3 dokter mata dari Banjarmasin, dan 1 dokter mata dari Barito Kuala.
“Jika tidak mempunyai penghasilan, maka berpotensi menjadi miskin. Itu urusan Kementerian Sosial. Karena itu Kementerian Sosial mengantisipasi dan mencegah kebutaan melalui kegiatan operasi katarak, supaya masyarakat selalu sehat dan produktif,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau pelaksanaan operasi katarak gratis di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Rabu (12/6).
Mensos Risma juga mengingatkan, operasi katarak bukanlah operasi besar sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Apalagi operasi dilakukan oleh dokter-dokter spesialis yang sangat ahli di bidangnya. Meski demikian, Mensos Risma mengingatkan agar hasil operasi bisa optimal, maka setelah menjalani operasi maka pasien sementara tidak boleh mengangkat barang berat, membungkuk dan membasuh muka dengan air.
Operasi katarak yang diselenggarakan di Kabupaten Barito Kuala merupakan salah satu rangkaian acara Kementerian Sosial pada Bakti Sosial yang diselenggarakan di Kalimantan Selatan. Total sebanyak 320 orang telah mengikuti operasi katarak gratis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Abdul Aziz Barito Kuala. Seluruh peserta yang mengikuti operasi katarak sudah melalui berbagai tahapan skrining seperti skrining gula, tensi, kolesterol, dan biometrik. Pada tahapan awal, Tim Kemensos membuka pendaftaran dan terhimpun sebanyak 415 orang yang berasal dari berbagai kabupaten di Kalimantan Selatan. Setelah dilakukan skrining kesehatan dan skrining biometric, 320 orang lolos utuk menjalani operasi katarak.
Salah seorang pasien yang menjalani operasi katarak, Nursyamsi (33) warga Kecamatan Wanaraya mengatakan dirinya mengidap petrigium mata sebelah kiri sejak 2 tahun lalu yang menyebabkan pandangan buram terlebih ketika di malam hari. Kondisi itu cukup mengganggu pekerjaannya sebagai sopir karena harus mengemudi selama 8 jam dari kota Banjarmasin ke Kotabaru setiap harinya. Ketika mengetahui adanya operasi katarak gratis, Nursyamsi langsung mendaftarkan diri ke puskesmas dan menjalani skrining hingga dinyatakan lolos untuk mengikuti operasi katarak. ”Terima kasih Kemensos, semoga penglihatan saya pulih kembali," ucap Nursyamsi.
Sampai saat ini, Kementerian Sosial telah melakukan operasi katarak gratis terhadap 9.110 orang di berbagai daerah seperti Jawa Timur, Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Aceh Utara. Rinciannya, tahun 2022 sebanyak 724 orang menjalani operasi katarak, tahun 2023 sebanyak 6.012 orang, dan 2024 sebanyak 2.374 orang. Dalam pelaksanaan operasi katarak kali ini Kemensos menjalin kerja sama dengan Yayasan Himpunan Bersatu Teguh Erha Clinic, Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Pusat, Perdami Kalsel, dan tim Dokter RSUD H. Abdul Aziz. Kemensos mendatangkan 6 dokter mata dari Pusat, 3 dokter mata dari Banjarmasin, dan 1 dokter mata dari Barito Kuala.