ACEH UTARA (30 Mei 2024) -- Menteri Sosial Tri Rismaharini memasang instalasi pengolahan air bersih di dua titik di Kabupaten Aceh Utara. Pembangunan instalasi air bersih ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat sekaligus sebagai upaya mencegah stunting yang  banyak terjadi di Aceh Utara.

Pengadaan air bersih menjadi prioritas Mensos Risma karena mengonsumsi air tidak bersih dapat berdampak pada perkembangan otak dan kesehatan. "Air mengandung besi dan mangan yang tinggi, akan merusak otak kita. Jadi kenapa  stuntingnya tinggi mungkin bukan hanya karena asupan tapi juga karena faktor air," kata Mensos saat berdialog dengan warga di Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Rabu (29/5) siang setelah menyapa para lansia pada puncak perayaan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-28 dan HUT ke-20 Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Pada saat dialog, masyarakat mengeluhkan sulitnya air bersih hingga angka stunting yang mencapai 19 anak dalam satu desa. Untuk itu Mensos Risma menyanggupi menambah dua instalasi air bersih di Desa Geudumbak. Di Kecamatan Langkahan, wilayah timur Kabupaten Aceh Utara, air tanah umumnya berwarna kuning dan mengeluarkan bau yang tidak sedap, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Air dari sungai dan mata air di sekitar Desa Geudumbak juga memiliki kualitas yang buruk. Hal ini mengakibatkan masyarakat terpaksa membeli air dengan harga yang cukup tinggi, mencapai Rp5.000 - Rp10.000 per hari, yang merupakan beban berat bagi masyarakat dengan penghasilan terbatas, terutama para petani. “Kendala kami selama ini kadang dapat air itu kotor kondisinya kuning dan bau,” jelas Kepala Desa Geudumbak Saiful Bahri. 

Kemensos memasang instalasi pengolahan air bersih dengan kapasitas 5.000 liter. Terdapat empat tangki yang digunakan untuk mengolah air dengan kandungan zat berbahaya menjadi air bersih. Salah satu warga Desa Geudumbak, Marlina (40), mengaku antusias dengan adanya instalasi air dari Kemensos. "Kami mengucapkan banyak terima kasih  kepada Mensos Risma. Masalah sulitnya mendapatkan  air bersih akhirnya bisa teratasi," ungkapnya. 

Dalam rangka HLUN 2024 di Aceh Utara, Kemensos memasang dua instalasi pengolah air bersih di Desa Geudumbak Kecamatan Langkahan dan Desa Cinta Makmur Kecamatan Baktiya. Tak hanya memiliki kapasitas besar, instalasi ini juga dilengkapi dengan solar cell berkapasitas 3.000 watt. Langkah ini diambil Mensos Risma agar masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya listrik. 

Mensos Risma secara konsisten menggarisbawahi pentingnya membantu masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Sejumlah instalasi pengolahan air bersih telah dibangun di berbagai lokasi, termasuk di Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Bogor, dan tempat lainnya. Sebelum air tersebut dapat digunakan, Mensos selalu memastikan untuk melakukan uji mutu dan kelayakan guna memastikan keamanannya untuk konsumsi masyarakat.