KEPULAUAN TANIMBAR (26 Juni 2024) – Menteri Sosial Tri Rismaharini menyarankan agar dilakukan pengobatan long acting yaitu pengobatan dengan disuntik sebulan sekali untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pengobatan long acting ini untuk mempermudah keluarga yang merawat ODGJ agar tidak perlu memberikan obat setiap hari, karena bisa lupa.
“Jadi Bapak-Ibu, kami sudah komunikasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk memberikan pengobatan suntik long acting sebulan sekali di puskesmas bagi pengidap ODGJ, sehingga lebih mudah dan efektif dalam memberikan pengobatan,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menghadiri bakti sosial Kementerian Sosial di kantor Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, pada Rabu (26/6). Langkah ini untuk memudahkan sehingga keluarga yang merawat ODGJ cukup membawa pengidap ODGJ sebulan sekali ke puskesmas. Namun petugas puskesmas juga bisa proaktif dengan datang ke keluarga yang merawat ODGJ.
Selain menekankan pengobatan long acting bagi ODGJ, Mensos Risma juga memberikan perhatian khusus kepada para pengidap kusta. Tingginya kasus kusta di Kepulauan Tanimbar membuat kaget Mensos Risma, apalagi pemahaman warga terhadap penyakit kusta masih rendah. Misalnya saja banyak keluarga yang menggunakan perlengkapan makan dan perlengkapan mandi bersama-sama dengan pengidap kusta. “Padahal, perlengkapan mandi dan perlengkapan makan pengidap kusta tidak boleh dipakai dengan orang lain untuk mencegah penularan,” kata Mensos Risma.
Selain meningkatkan pemahaman warga terhadap penyakit kusta, Kementerian Sosial juga melakukan langkah-langkah penanganan penyebaran penyakit kusta. Langkah tersebut antara lain, membangun lumbung sosial di Kecamatan Tanimbar Selatan. Lumbung sosial tersebut selain berisi perlengkapan penanganan bencana juga berisi berbagai kebutuhan pengidap kusta seperti handuk, sabun, perlengakapan makan, vitamin, nutrisi, sembako dan berbagai kebutuhan lainnya. “Jika Bapak, Ibu membutuhkan perlengkapan mandi atau perlengkapan makan, silakan datang ke lumbung sosial. Kami sediakan. Prinsipnya perlengkapan makan dan perlengkapan mandi pengidap kusta tidak boleh digunakan bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain,” kata Mensos Risma.
Mensos Risma juga menjelaskan, untuk memudahkan keluarga mengenal perlengkapan makan dan perlengkapan mandi pengidap kusta, dibedakan berdasarkan warna. “Jadi bapak-ibu ini ada alat makan yang warna pink ini untuk yang kena sakit, yang hijau untuk yang sehat,” kata Mensos Risma menjelaskan kepada para pengidap kusta.
Selain itu Mensos Risma juga akan memberikan ayam petelur yang telurnya bisa digunakan sebagai tambahan nutrisi bagi pengidap kusta. “Telurnya dimakan karena yang bisa memutus mata rantai kusta adalah daya tahan tubuh, harus selamatkan keluarga kita yang belum kena,” lanjut Mensos Risma. Selain itu Kemensos juga membangun rumah khusus untuk pengidap kusta di depan rumah yang biasa mereka tempati. “Jadi untuk sementara, Bapak dan Ibu tidur terpisah dengan keluarga yang sehat untuk mencegah penularan,” kata Mensos Risma.
“Jadi Bapak-Ibu, kami sudah komunikasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk memberikan pengobatan suntik long acting sebulan sekali di puskesmas bagi pengidap ODGJ, sehingga lebih mudah dan efektif dalam memberikan pengobatan,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menghadiri bakti sosial Kementerian Sosial di kantor Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, pada Rabu (26/6). Langkah ini untuk memudahkan sehingga keluarga yang merawat ODGJ cukup membawa pengidap ODGJ sebulan sekali ke puskesmas. Namun petugas puskesmas juga bisa proaktif dengan datang ke keluarga yang merawat ODGJ.
Selain menekankan pengobatan long acting bagi ODGJ, Mensos Risma juga memberikan perhatian khusus kepada para pengidap kusta. Tingginya kasus kusta di Kepulauan Tanimbar membuat kaget Mensos Risma, apalagi pemahaman warga terhadap penyakit kusta masih rendah. Misalnya saja banyak keluarga yang menggunakan perlengkapan makan dan perlengkapan mandi bersama-sama dengan pengidap kusta. “Padahal, perlengkapan mandi dan perlengkapan makan pengidap kusta tidak boleh dipakai dengan orang lain untuk mencegah penularan,” kata Mensos Risma.
Selain meningkatkan pemahaman warga terhadap penyakit kusta, Kementerian Sosial juga melakukan langkah-langkah penanganan penyebaran penyakit kusta. Langkah tersebut antara lain, membangun lumbung sosial di Kecamatan Tanimbar Selatan. Lumbung sosial tersebut selain berisi perlengkapan penanganan bencana juga berisi berbagai kebutuhan pengidap kusta seperti handuk, sabun, perlengakapan makan, vitamin, nutrisi, sembako dan berbagai kebutuhan lainnya. “Jika Bapak, Ibu membutuhkan perlengkapan mandi atau perlengkapan makan, silakan datang ke lumbung sosial. Kami sediakan. Prinsipnya perlengkapan makan dan perlengkapan mandi pengidap kusta tidak boleh digunakan bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain,” kata Mensos Risma.
Mensos Risma juga menjelaskan, untuk memudahkan keluarga mengenal perlengkapan makan dan perlengkapan mandi pengidap kusta, dibedakan berdasarkan warna. “Jadi bapak-ibu ini ada alat makan yang warna pink ini untuk yang kena sakit, yang hijau untuk yang sehat,” kata Mensos Risma menjelaskan kepada para pengidap kusta.
Selain itu Mensos Risma juga akan memberikan ayam petelur yang telurnya bisa digunakan sebagai tambahan nutrisi bagi pengidap kusta. “Telurnya dimakan karena yang bisa memutus mata rantai kusta adalah daya tahan tubuh, harus selamatkan keluarga kita yang belum kena,” lanjut Mensos Risma. Selain itu Kemensos juga membangun rumah khusus untuk pengidap kusta di depan rumah yang biasa mereka tempati. “Jadi untuk sementara, Bapak dan Ibu tidur terpisah dengan keluarga yang sehat untuk mencegah penularan,” kata Mensos Risma.