JAKARTA (1 Juni 2021) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menargetkan dana bantuan sosial (Bansos) yang dikumpulkan untuk pemulihan Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah terkena musibah dapat disalurkan pada bulan ini.
"Karena uangnya sudah ada kan, kita tidak boleh menunggu, kasian mereka," ujar Mensos Risma usai menerima bantuan dari Pelanggan Indihome di Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta, Senin, (31/5/2021).
Mensos merinci, sementara ini bantuan terus mengalir dari sejumlah pihak, di antaranya PT Sidomuncul, senilai Rp500 juta; PT Telkom, Rp550 juta; Media SCTV, sebesar Rp1 Miliar; dan Platform Kitabisa.com sebesar Rp4 Miliar.
"Termasuk bantuan yang dihimpun oleh Kompas Gramedia. Tapi Kompas masih dihitung, karena mereka tidak hanya dalam bentuk uang tapi juga buku," tutur Mensos.
Mensos Risma melanjutkan, sejumlah dana yang terkumpul tersebut rencananya akan diarhakan ke Kecamatan Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, daerah perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste yang menjadi lokasi terdampak dengan total 20 rumah penduduk rusak.
Hal ini juga dikomunikasikan langsung dengan pemerintah setempat, khususnya Bupati Timor Tengah Utara, Juandi David untuk membangun rumah warga yang rusak karena diterjang banjir bandang akibat Siklon Tropis Seroja.
"Kondisinya enggak layak. Nanti kita untuk (bantuan) temen-teman ini kita arahkan semua ke Kecamatan Wini," ujar dia.
Mensos menyebutkan, dari hasil kalkulasi oleh tim, kebutuhan dana untuk satu unit rumah membutuhkan dana sekira Rp64 juta.
Namun demikian, Kementerian Sosial akan membangun kembali pemukiman penduduk ini agar bisa sejajar dengan jalan sehingga ketika terjadi hujan tidak tenggelam.
"Kalau kita hitung per unit rumah tahan gempa Rp64 juta," ujarnya.
Selain bantuan fisik, Mensos juga memastikan bahwa bantuan Kementerian Sosial akan melakukan pemberdayaan masyarakat di sana. Pasalnya, masyarakat saat ini sudah kehilangan mata pencaharian mereka.
"Kami akan memberikan bantuan ayam ternak kambing. Kemudian kami akan juga memberikan bantuan untuk menanam sayuran, alat pertanian juga buah-buahan sehingga mereka dapat akses untuk ekonominya pula," tutur Mensos Risma.
Diketahui, Badai Siklon Tropis Seroja mengakibatkan meluapnya air kali atau sungai di beberapa lokasi yang tersebar pada 24 Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Utara sehingga menyebabkan bencana angin, banjir, tanah longsor, gelombang pasang dan abrasi pada awal April lalu.
Bencana banjir yang melanda dan menggenangi pemukiman penduduk, seperti sekolah, tempat ibadah, sarana kesehatan dan lahan pertanian masyarakat, akibat dari tingginya intensitas curah hujan dengan ketinggian air kurang lebih 100 cm berlangsung lama di seluruh wilayah Kabupaten TTU.
Juandi David merinci telah terjadi kerusakan di hampir seratus desa atau kelurahan yang tersebar di 24 kecamatan di wilayahnya.
"Sesuai data yang ada, telah terjadi kerusakan pada 96 Desa/Kelurahan yang tersebar di 24 Kecamatan," katanya.