“Sepanjang penyaluran BST, saya meninjau dan kalau ada satu dua dari seribu belum tepat sasaran, itu wajar tapi tidak seheboh yang diberitakan, ” ujar Mensos didampingi oleh Sekretaris Ditjen PFM Nurul Farijati di kantor PT Pos Indonesia di Gedung PGRI, Kecamatan Bojonegara, Serang, Sabtu (30/5/2020).
Di Provinsi Banten, kata Mensos, secara keseluruhan BST hampir 100 persen sudah tersalurkan dengan baik pada tahap I, tinggal bersiap untuk penyaluran tahap II.
“Di Kabupaten Serang penyaluran BST bagi 110 ribu KPM. Sedangkan, di Provinsi Banten menyasar 400 ribu KPM, serta seluruh Indonesia 9 juta KPM,” kata Mensos
Terkait siapa yang menerima BST, itu semua diserahkan kepada pemerintah daerah (pemda), karena yang lebih tahu kondisi warganya.
“Pemda diberi keleluasan mengatur siapa saja berhak menerima bansos, verifikasi dan validasi data. Kemensos bertugas menganggarkan dan menyalurkan,” tandas Mensos.
Pada kesempatan itu, BST disalurkan bagi 743 KPM di 10 Kelurahan, yaitu Kelurahan Karang Kepuh, Ukir Sari, Mekarjaya, Lambangsari, Mangkunegara, Kertasana, Bojonegara, Pengarengan, Wanakarta, serta Margagiri.
“Total penyaluran BST tahap 1 di Kecamatan Bojonegara sejumlah 4.894 KPM mencakup 11 Kelurahan. Per hari ini, disalurkan bagi 3.923 KPM,” ungkap Mensos
Mensos juga melakukan menyapa dengan ramah beberapa KPM yang menerima BST dan berpesan agar bantuan yang diberikan dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak digunakan untuk keperluan lain seperti membeli rokok.
“BST diberikan 3 bulan dan Presiden memerintahkan kepada kami agar dilanjutkan sampai Desember dengan nominal berkurang jadi Rp 300 ribu karena akan banyak bansos-bansos lain,” tandas Mensos.
Salah seorang penerima BST, Fathul Arifin, warga Desa Ukirsari, Kecamatan Bojonegara mengaku kaget bisa merima BST yang sangat meringankan beban di saat pandemi COVID-19.
“Alhamdulillah bisa terima undangan untuk mengambil BST, tapi setahu saya yang mengajukan pemerintah desa semuanya mengurus. Terima kasih kepada Menteri Sosial dan pemerintah yang telah memperhatikan warga seperti saya, ” ucap Arifin.
Hal senada diungkapkan Dayat, 75 tahun, warga Kampung Kalilanang Desa Mekarjaya, senang bisa menerima bantuan dan pertama kali tahu dari RT setempat.
“Saya berterima kasih sekali mendapatkan BST, itu sangat membantu kebutuhan hidup sehari-hari karena saya kerja serabutan dengan penghasilan yang tidak tetap. Terima kasih pemerintah,” ujar Dayat.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI