ACEH TIMUR (28 Februari 2024) - Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh. Mensos hadir untuk menyerahkan bantuan Rumah Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) dan Kementerian Sosial dalam rangka pembangunan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) bagi sebelas penerima manfaat di Desa Seuneubok Simpang, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh
Dari sebelas rumah layak huni tahan gempa, delapan unit diantaranya merupakan bentuk kerja sama dengan DKK, sedangkan tiga lainnya merupakan dana hibah Kemensos dengan luas masing-masing rumah 32 meter persegi.
Mensos mengatakan rumah sengaja dirancang tahan gempa menggunakan bata khusus yang diperkuat dengan beton. Pembuatan bata dilakukan oleh masyarakat, yang kemudian produknya diperjualbelikan secara luas sehingga dapat menggerakkan roda ekonomi masyarakat setempat.
Pembangunan rumah berdasarkan hasil scanning media oleh Kemensos. Sebelumnya, hanya dilaporkan tiga rumah yang tidak layak huni. Namun, setelah tim Kemensos datang ke lapangan, ditemukan delapan rumah tidak layak lainnya sehingga terdapat sebelas rumah yang selanjutnya dibangun kembali dengan karakteristik rumah tahan gempa.
“Bukan hanya tiga rumah yang dilaporkan melalui media scanning, tapi ternyata ada juga tetangga sekitar yang kondisi rumahnya sama rusaknya. Akhirnya, kami sepakati, kami bantu 11 unit rumah,” ungkap Mensos. Total bantuan rumah DKK dan Kemensos bernilai total Rp1,922 miliar.
Saat menyerahkan bantuan rumah, Manajer Eksekutif DKK Anung Wendyartaka mengatakan DKK sangat berterimakasih bisa menjalin kerja sama dengan Kemensos dalam pembangunan rumah tahan gempa. “Semoga kerja sama ini bisa berlanjut di bidang lainnya,” ujar Anung.
Selain menyerahkan bantuan rumah, Mensos juga memberikan bantuan lainnya berupa Bantuan pengembangan usaha dari Sentra "Insyaf" di Medan senilai Rp1,2 juta dan modal usaha senilai Rp5 juta; Bantuan motor roda tiga dari Sentra Terpadu "Inten Soeweno" (STIS) di Cibinong senilai Rp42 juta kepada M. Jamil yang menjadi korban saat konflik sosial.
Selain itu, melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Kemensos turut memberikan bantuan berupa kompor rakyat senilai Rp214,524 juta dan Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) batu bata interlock senilai Rp88,893 juta. Mensos juga menyempatkan diri untuk meninjau proses pembangunan salah satu rumah yang dibangun dari dana hibah Kemensos.
Pembangunan rumah berdasarkan hasil scanning media oleh Kemensos. Sebelumnya, hanya dilaporkan tiga rumah yang tidak layak huni. Namun, setelah tim Kemensos datang ke lapangan, ditemukan delapan rumah tidak layak lainnya sehingga terdapat sebelas rumah yang selanjutnya dibangun kembali dengan karakteristik rumah tahan gempa.
“Bukan hanya tiga rumah yang dilaporkan melalui media scanning, tapi ternyata ada juga tetangga sekitar yang kondisi rumahnya sama rusaknya. Akhirnya, kami sepakati, kami bantu 11 unit rumah,” ungkap Mensos. Total bantuan rumah DKK dan Kemensos bernilai total Rp1,922 miliar.
Saat menyerahkan bantuan rumah, Manajer Eksekutif DKK Anung Wendyartaka mengatakan DKK sangat berterimakasih bisa menjalin kerja sama dengan Kemensos dalam pembangunan rumah tahan gempa. “Semoga kerja sama ini bisa berlanjut di bidang lainnya,” ujar Anung.
Selain menyerahkan bantuan rumah, Mensos juga memberikan bantuan lainnya berupa Bantuan pengembangan usaha dari Sentra "Insyaf" di Medan senilai Rp1,2 juta dan modal usaha senilai Rp5 juta; Bantuan motor roda tiga dari Sentra Terpadu "Inten Soeweno" (STIS) di Cibinong senilai Rp42 juta kepada M. Jamil yang menjadi korban saat konflik sosial.
Selain itu, melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Kemensos turut memberikan bantuan berupa kompor rakyat senilai Rp214,524 juta dan Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) batu bata interlock senilai Rp88,893 juta. Mensos juga menyempatkan diri untuk meninjau proses pembangunan salah satu rumah yang dibangun dari dana hibah Kemensos.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Kementerian Sosial RI