JAKARTA (24 Juli 2021) – Menteri Sosial Tri Rismaharini berharap keterbatasan aktivitas karena pandemi, tidak membuat anak-anak Indonesia kendor dalam semangat belajar. Mensos Risma mengatakan banyak hal yang bisa dilakukan meskipun belajar hanya terbatas di rumah saja.

 

“Kembangkan hobi saat belajar di rumah saja. Bisa hobi melukis, fotografi, menulis, bahkan hobi berkebun,” Risma. Ia berharap anak-anak Indonesia tumbuh sebagai anak yang percaya diri, tidak minder dan malu. Anak-anak Indonesia harus optimistis dan berkembang menjadi anak yang berprestasi dan tangguh.

 

Semangat tersebut juga diresapi oleh dua anak penerima manfaat di Balai “Handayani” Bekasi, yakni FA dan FD. Kedua remaja ini mengaku pernah menempuh jalan yang keliru di masa lalu. Namun rehabilitasi yang mereka jalani di Balai “Handayani” telah membuat mereka tumbuh menjadi anak-anak yang optimistis dan bersemangat.

 

“Banyak bekal yang didapatkan selama berada di sini. Dari mulai perilaku yang tadinya ‘liar’ bisa dibilang, sejak di sini bisa jadi lebih baik,” kata FA (18) saat ditemui di Balai belum lama ini.

 

Ia juga menceritakan kehidupan sehari-harinya, mulai dari bangun pagi, berkegiatan, hingga kembali ke asrama.

 

“Bangun tidur biasanya langsung salat subuh, habis itu bersih-bersih asrama kemudian sarapan. Setelah sarapan, biasanya dilanjut dengan bimbingan sosial. Setelah itu, ishoma, kemudian dilanjutkan dengan kelas keterampilan (vokasional). Saya kebetulan masuk ke kelas vokasional mengelas,” kata FA.

 

FA yang menekuni pelatihaan vokasional las ini, biasanya dapat menghasilkan satu set rangka pot besi selama kurun waktu satu minggu. Rangka pot nantinya dijual di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Balai “Handayani” kepada masyarakat umum.

 

Balai Handayani sendiri menyediakan banyak kelas-kelas vokasional untuk anak-anak belajar memperdalam keterampilan mereka sesuai minat dan bakat masing-masing, mulai dari kelas las, automotif, salon, kuliner, dan sebagainya.

 

Lain halnya dengan FD (16). Rekan FA ini dulunya merupakan bagian dari kelompok anak punk, kini telah memiliki minat dan bakat di bidang kuliner.

 

“Selain kelas otomotif yang saya tekuni, saya juga pernah ikut kelas memasak. Pernah bikin cilok terus dijualin juga di SKA.  Alhamdulillah laku banyak,” kata FD.

 

Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli, Kepala Balai Handayani Hasrifah juga berpesan kepada seluruh orangtua di Indonesia agar selalu bisa melindungi dan memperhatikan anak-anak mereka.

 

“Anak-anak dapat berperilaku negatif biasanya dikarenakan kurangnya perhatian dari para orangtua. Kita semua berharap, agar para orangtua di luar sana bisa lebih memperhatikan anak-anaknya dengan lebih baik, memberikan akses peluang-peluang agar mereka bisa tumbuh, dan berkembang dengan tepat,” kata Hasrifah.

 

Di masa pandemi Covid-19 yang kini sedang dihadapi masyarakat Indonesia, tema Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2021 adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagline #AnakPedulidiMasaPandemi.

 

Hal ini sebagai motivasi bahwa pandemi tidak menyurutkan komitmen untuk tetap melaksanakan HAN tahun ini secara virtual, tanpa mengurangi makna HAN.

 

Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI