BLITAR (23 November 2023) - Tanpa mengenal kata lelah, Menteri Sosial Tri Rismaharini terus berkeliling di beberapa wilayah di Jawa Timur yang menjadi kantong penderita katarak. Setelah dari Tulungagung, Malang, langkah kaki Mensos Risma tertuju ke Kabupaten Blitar. Ada dua rumah sakit yang menjadi fasilitator untuk pelaksanaan operasi katarak gratis, yaitu RSUD Ngudi Waluyo dan RSUD Srengat, dengan jumlah pasien mencapai 193 masing masing 115 di RSUD Ngudi Waluyo dan 76 di RS Srengat.
Mensos Risma menyampaikan bahwa atensi Kemensos terhadap penderita katarak didasari fakta bahwa disabilitas netra banyak diakibatkan karena katarak. Situasi ini berimbas pada kehidupan penderita yang bisa berujung pada kondisi kemiskinan.
"Berdasarkan informasi dari PERDAMI, banyak disabilitas netra diakibatkan karena katarak. Karenanya kita berusaha untuk mengatasi ini " ujar Mensos Risma.
Dalam pelaksanaan operasi katarak gratis tersebut, Mensos Risma juga memberi semangat kepada para pasien, baik yang akan menghadapi operasi, maupun pasca operasi.
"Gimana kondisinya, Pak? Sudah operasi, ya? Semoga lekas sehat ya, Pak," ujar Mensos Risma kepada salah satu pasien di RSUD Ngudi Rahayu.
Para pasienpun merasa gembira dan termotivasi. Mereka merasa mendapatkan perhatian dari pejabat penting di negeri ini. Bahkan, ada seorang pasien dari Bojonegoro merasa bersyukur bisa mendapatkan layanan oprasi katarak gratis.
Apresiasi juga disampaikan secara khusus oleh Bupati Blitar Rini Syarifah. Pejabat yang biasa dipanggil Mak Rini tersebut sangat berterimakasih kepada Mensos. Diakui Rini, banyak warganya yang terkena katarak. Namun, mereka tidak mampu berobat, sementara anggaran dari Pemda juga terbatas.
"Alhamdulilah, hari ini, Kementerian Sosial melakukan hal yang sangat luar biasa, menolong warga Blitar yang menderita katarak dengan operasi gratis. Ini sangat membantu kita dalam mengatasi katarak," ujar Bupati Rini Syarifah.
Rini berharap bahwa ke depan Kemensos bisa kembali menggelar operasi katarak gratis di Kabupaten Blitar. Hal ini didasarkan kondisi bahwa masih banyak penderita katarak yang belum tertolong.
"Sekali lagi, kami sampaikan terima kasih kepada Bu Mensos. Semoga di tahun depan program serupa bisa digelar kembali di daerah kami," pungkas Rini.