CIKAMPEK, SABTU (16/05/2020) - Menteri Sosial
Juliari P. Batubara menyaksikan dan
menyalurkan secara simbolik bantuan sosial Tunai (BST) kepada 253 KK warga
Cikampek, Kabupaten Purwakarta. Mensos
berharap, bantuan tunai membuat masyarakat bahagia menyambut Idul Fitri.
"Secara
umum beberapa daerah untuk BST kan ada yang sudah selesai untuk Tahap l. Kalau
sampai sebelum hari raya Idul Fitri sudah bisa sampai Tahap ll, mudah-mudahan masyarakat bisa lebih
berbahagia bersama dengan bansos yang mereka terima menyambut hari raya Idul
Fitri, " kata Mensos di Cikampek (15/05).
Hadir
mendampingi Mensos Juliari, Dirjen
Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama, Bupati Karawang Cellica
Nurrachadiana, Direktur PT Pos Gilarsi Wahyu Setijono, dan Direktur Tindak
Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri Brigjen Djoko Poerwanto.
Dalam
kesempatan itu, Mensos Juliari menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo
untuk masyarakat Purwakarta, dan secara khusus warga Cikampek. Mensos
menyatakan, bahwa Presiden sangat
perhatian dengan rakyatnya.
"Presiden
tidak ingin rakyatnya kelaparan," katanya. Presiden terus mendesak Mensos,
agar bansos segera dibagikan kepada KPM.
"Presiden
terus bertanya kepada saya agar bansos segera dibagikan kepada masyarakat.
Apalagi sudah mendekati lebaran. Presiden
berharap, masyarakat yang
terdampak Covid-19 bisa berbahagia
bersama keluarga saat hari Lebaran, " kata ayah dua anak itu.
Mensos
menyatakan, apa yang disampaikannya merupakan harapan Presiden Joko Widodo.
Namun Mensos meminta masyarakat agar bersikap bijak dalam membelanjakan uang
yang mereka terima.
"Nah
ini untuk yang Bapak-bapak. Saya minta tolong agar bantuan yang sudah diterima
tidak dibelikan rokok ya. Belikan untuk
kebutuhan makan atau sembako, " kata Mensos Juliari.
Kepada
pemerintah daerah (Pemda), Mensos
berpesan agar terus meningkatkan kualitas dan validitas data. Agar bansos
semakin tepat sasaran. " Mohon disisir dan diteliti sebaik mungkin, agar bansos ini bisa menjaring mereka yang
terdampak namun belum mendapatkan bantuan," kata Mensos.
Ia
meminta media dan masyarakat untuk tidak mempolemikkan soal data. Sebab,
Pemda sendiri kini terus bekerja keras memperbarui data. "Sebab, yang belum mendapatkan nanti
akan didaftarkan dan akan mendapatkan bansos. Silakan melaporkan ke Pak
RT/RW, atau pak Lurah/Kades," kata
Mensos.
Dalam
berbagai kesempatan Mensos menyatakan bahwa, dalam menangani dampak pandemi
Covid-19 terhadap masyarakat miskin dan rentan,
pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial menempuh berbagai program
jaring pengaman sosial ( _social safety net_ ).
"Selain
meningkatkan jangkauan dan indeks bantuan untuk bansos reguler, kami juga menyalurkan bansos khusus yakni
bansos sembako Bantuan Presiden dan
BST," kata Mensos.
Kemensos
mengalokasikan penerima BST di Kabupaten Karawang kepada sebanyak 50.234
KK. Adapun untuk seluruh Provinsi Jawa
Barat, BST menjangkau 1.070.758 KK.
BST
disalurkan kepada warga miskin dan rentan terdampak Covid-19 di luar
Jabodetabek sebanyak 9 juta KK. Mereka
adalah KPM di luar penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako,
dengan indeks bantuan Rp600 ribu/KK/bulan selama tiga bulan, mulai April, Mei,
dan Juni 2020.
Distribusi
bansos sembako menjangkau 1,9 juta kepala keluarga (KK). Dimana untuk DKI
Jakarta menjangkau 1,3 juta KK, dan Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan
Tangsel, Depok dan Bekasi (Bodetabek/daerah yang berbatasan langsung dengan
Jakarta) menjangkau 600.000 KK.
Biro
Hubungan Masyarakat
Kementerian
Sosial RI