JAKARTA (01 Desember 2024) - Kementerian Sosial menyemarakkan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 dengan  berbagai aktivitas dan layanan kesehatan yang bisa dinikmati penyandang disabilitas dan masyarakat umum. Selebrasi ini digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta (1/12/2024).

Rangkaian Peringatan HDI 2024 juga dihadiri Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Kepala Badan Informasi Geospasial, Muh. Aris Marfai, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri, Ketua PPDI Norman Yulian, Musisi Tohpati Ario Utomo dan perwakilan penyandang disabilitas penerima penghargaan.

Dalam sambutannya, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan berbahagia dan bersyukur dipertemukan dalam suasana Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 yang digelar tiap tahun. Sebab, ternyata semakin banyak penyandang disabilitas yang berprestasi.

"Kita bangga, kita gembira. Makin banyak stakeholder yang peduli, mau bergotong royong dalam rangka asistensi dan pemberdayaan kepada saudara penyandang disabilitas. Makin banyak instansi, LSM, tokoh-tokoh yang terlibat secara langsung ikut dalam kegiatan," kata Gus Ipul. 

Ia mencontohkan para pemangku kepentingan yang ikut berperan dalam pemberdayaan para disabilitas khususnya pada perayaan HDI diantaranya BNI 46, Badan Informasi Geospasial, hingga tokoh seni budaya. Peluang pemberdayaan tersebut diantaranya lewat program BNI laku pandai yang memberikan kesempatan kerja bagi para difabel.

"Ada badan informasi geospasial, ini badan resmi milik pemerintah di bawah presiden. Tugasnya membuat peta berdasarkan ilmu dan pendekatan geospasial. Betapa banyak manfaat data untuk memfasilitasi teman-teman difabel," kata Gus Ipul.

Ia juga menyebutkan Tohpati menjadi salah satu seniman yang akan berkolaborasi dengan para penyandang disabilitas pada perayaan puncak HDI. Mereka akan menyajikan karya musik yang akan dinikmati bersama.

"Kita harapkan para penyandang disabilitas bisa berdaya dan mandiri. Yang kita sasar aksesibilitas kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan untuk penyandang disabilitas," katanya.

Gus Ipul melanjutkan, saat ini undang-undang mengamanatkan agar instansi pemerintah dan BUMN bisa merekrut pegawai dari penyandang disabilitas sebesar 2 persen. Adapun pada perusahaan swasta, setidak terdapat 1 persen pegawai dari penyandang disabilitas.

"Makin banyak saudara-saudara disabilitas kita yang berprestasi. Tantangannya bagaimana bisa memberikan peluang untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi untuk teman-teman disabilitas," kata Gus Ipul.

Ia ingin mempersiapkan para penyandang disabilitas agar bisa mengisi pekerjaan yang dibutuhkan di tiap instansi. Ia juga ingin memperkuat vokasi dan merintis aplikasi untuk mempertemukan pencari kerja penyandang disabilitas dengan pemberi kerja. 

"Saya ingin kerja sama ini berkelanjutan tidak hanya formalitas tapi berkelanjutan," katanya.

Ia juga berharap para penyandang disabilitas yang mengikuti program laku pandai dari BNI juga terus bertambah tiap tahunnya. Bila terus bertambah jumlahnya maka akan menjadi prestasi yang luar biasa. 

"Terima kasih atas partisipasinya. Kita buat tiga hari ini menjadi hari yang membahagiakan untuk kita semua dalam rangka memberi peluang yang sama untuk siapapun dan kesetaraan berkarya," kata Gus Ipul.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan lewat program laku pandai, 65 para penyandang disabilitas dapat menambah pendapatan dan ada fee untuk tiap transaksi. Tak hanya lewat program itu, BNI juga telah merekrut para penyandang disabilitas untuk menjadi pegawai BNI. 

"BNI merekrut call center dari penyandang disabilitas," katanya. 

Lalu musisi Tohpati ikut angkat bicara soal HDI 2024. Ia menceritakan momen sempat latihan musik bersama para penyandang disabilitas. 

"Saya sungguh takjub karena sebagian dari mereka pemain luar biasa, di atas dari kita yang biasa," kata Tohpati pada kesempatan yang sama.