JAKARTA (4 Oktober 2019) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menghimbau, warga yang eksodus dari Wamena agar kembali ke tempat asal mereka. Mensos menyatakan bahwa situasi di Wamena sudah kondusif.
“Saya menghimbau masyarakat yang eksodus untuk bisa kembali. Karena memang situasi keamanan sudah berangsur-angsur membaik. Ya memang rasa takut itu manusiawi. Tapi pemerintah dan aparat keamanan sudah ada komitmen memberikan rasa keamanan,” kata Mensos, usai memimpin acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pejabat Tinggi Madya, di Jakarta, Jumat (4/10).
Dalam kesempatan itu, Mensos melantik Harry Z. Soeratin yang sebelumnya adalah Kepala Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan Sosial menjadi Staf Ahli Bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial, berganti dengan Syahabudin berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 121/TPA/Tahun 2019.
Selanjutnya terkait Wamena, Mensos berharap, masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak, agar tidak meninggalkan Wamena. “Jaminan keamanan berlaku tidak hanya untuk Wamena namun juga Papua secara keseluruhan,” katanya.
Mensos menekankan, Wamena dan Papua secara umum membutuhkan banyak sumber daya yang memiliki kapasitas untuk mendorong kemajuan bagi wilayah di timur Indonesia ini. “Sebagian besar mereka yang eksodus dari Wamena adalah pelaku ekonomi. Kita semua membutuhkan para pelaku ekonomi ini, agar kesejahteraan masyarakat bisa bergerak maju,” kata Mensos.
Mensos mengajak semua pihak apapun latar belakangnya untuk memajukan Papua. Untuk melihat dari langsung perkembangan Wamena, Mensos menyatakan akan melakukan kunjungan dalam waktu dekat. Di lain pihak Mensos menyatakan, untuk mengatasi korban konflik sosial, Kemensos sudah menyalurkan sejumlah bantuan.
Bersama sejumlah perguruan tinggi, Kemensos sudah mengiriman team Layanan Dukungan Psikososial. “Saya mendapat perintah khusus dari Bapak Presiden untuk memperhatikan masyarakat yang terdampak kerusuhan,” kata Mensos.
Di luar itu, kata Mensos, berdasarkan usulan dari daerah setempat, Kemensos sudah menyalurkan batuan untuk keperluan dasar. “Nilainya sekitar Rp3,5 miliar, yang terdiri dari berbagai bentuk,” kata Mensos.
Tentu saja Kemensos tetap berkomitmen untuk menambah bantuan bila memang ada kebutuhan. “Tentu saja bila ada usulan, akan kami tambahkan. Apa bentuknya kami belum tahu. Tapi dugaan saya tidak akan jauh dari bantuan yang sebelumnya,” katanya.
Bantuan yang dikirimkan berupa pemenuhan kebutuhan dasar berupa bantuan logistik bagi kelompok rentan serta pemulihan usaha ekonomi warga. Bantuan tahap awal diberikan dalam bentuk Pembuatan Dapur Umum untuk 5.000 jiwa, 1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Anak, 1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Pria, 1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Wanita, 2.500 Matras, 1.500 Tenda gulung /terpal, 2.500 Selimut, 100 unit Bantuan Usaha Ekonomi Produktif.
Kementerian Sosial juga menyalurkan santunan kepada ahli waris korban meninggal. Jumlah korban meninggal sebanyak 32 orang, sedangkan santunan adalah Rp15 juta per jiwa.
Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI
Sonny W Manalu