JAKARTA (30 Januari 2022) - Kemeja lengan panjang bergaris-garis lurus dipadu sepatu hitam khas kantoran lengkap dikenakan oleh Irmanyuda (40) setiap pagi dan sudah menjadi rutinitas.
Yudha akrab disapa-- datang lebih pagi, sesampainya di depan pintu kantor pengelola gedung tinggi apartemen Grand Kamala Lagoon di bilangan kota Bekasi terlebih dulu menempelkan jari di gagang pintu untuk finger print.
Yudha pun mengerjakan tugas sehari-hari dengan penuh tanggungjawab. Tugas tersebut seperti menata berbagai file dan dokumen, merapikan ruangan hingga menyiapkan minuman dan meletakannya di meja-meja karyawan.
Namun siapa sangka, sebelumnya pria kelahiran Jakarta ini hanyalah seorang pemulung di Jakarta dan saat istirahat usai memulung di pinggir jalan disapa oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini pertengahan tahun lalu.
Awalnya, ia ragu menerima tawaran Mensos mengikuti program rehabilitasi sosial di Balai Pangudi Luhur Bekasi, tapi setelah diberikan penjelasan dan diyakinkan oleh Mensos akhirnya ia luluh menerima tawaran tersebut.
Di Balai Pangudi Luhur Bekasi, Yudha mendapatkan berbagai pelatihan keterampilan (vocational) kewirausahaan seperti beternak lele dan ayam, membuat kompos dan motivasi perubahan perilaku agar bisa bekerja di segala bidang.
Kemensos melalui Balai Pangudi Luhur pun tidak melepas Yudha begitu saja setelah selesai mengikuti pelatihan, melainkan juga menyalurkan dirinya ke sebuah pengelola apartemen di Bekasi.
Hasil asesmen di awal masuk balai tercatat Yudha memiliki penghasilan memulung rata-rata Rp 15-30 ribu per hari. Tapi setelah bekerja di kantor apartemen sangat drastis berubah dimana ia menerima gaji Rp 5 juta per bulan.
"Saya sangat berterima kasih kepada Bu Risma yang telah mengangkat derajat hidup dari jalanan sebagai pemulung menjadi pegawai kantoran seperti saat ini, " ujar Yudha, berkaca-kaca.
Ia berjanji tidak akan melupakan para pembimbing, teman-teman yang sama-sama berjuang merubah nasib di balai, dan semua pihak yang telah membantu dirinya hingga bisa bekerja.
"Saya tidak akan seperti 'kacang lupa kulitnya' melupakan para instruktur dan kawan-kawan di balai. Saya selalu ingat dan semoga apa yang telah diberikan selalu jadi motivasi agar bisa saling berbagi dengan sesama," katanya.
Secara khusus, Yudha juga berjanji akan mengingat pesan-pesan bu Risma untuk selalu bekerja keras, jujur dan disiplin agar hidup berubah.
Ida, Finance Building Management Apartemen Grand Kamala Lagoon Bekasi menilai kinerja Yudha cukup bagus, bisa diandalkan dan bertanggungjawab.
"Iya, tidak hanya dengan saya tapi teman-teman di kantor merasakan pak Yudha bisa bekerja dengan baik rajin dan datang paling pagi dan pulang paling sore, " pungkas Ida.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI